Solo (ANTARA News) - Terpilihnya Djohar Arifin Hussein sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 melalui pemungutan suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Solo, Jateng, Sabtu, sebagai hal yang tepat.

"Ini pilihan yang sangat tepat. Beliau memiliki latar belakang yang cukup menjamin akan adanya perkembangan persepakbolaan Indonesia ke depannya dimana ia memiliki pengalaman yang cukup," ujar Ketua Pengprov Sulawesi Utara Syahrial Damopolii di Solo, Sabtu.

Pengalaman yang dimaksud Syahrial, adalah Djohar Arifin pernah menjadi pemain sepakbola di klub Medan Putra, pernah menjadi wasit sepakbola, menjadi Sekjen KONI Pusat dan juga staf ahli Menpora.

"Dengan melihat pengalamannya itu maka saya kira dia cukup representatif. Saya yakin keinginan masyarakat untuk melakukan reformasi di sepakbola bisa dilakukan oleh beliau. Ini suatu awal yang positif karena dia cukup memahami mengenai seluk beluk pembinaan usia muda maupun pembinaan amatir," ujar Syahrial yang mantan Ketua Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) ini.

Djohar Arifin Hussein memenangkan pemilihan ketua umum PSSI 2011-2015 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Sunan Solo setelah berhasil mengumpulkan 61 suara, mengalahkan Agusman Effendi dengan 38 suara dari jumlah 99 pemilih. Sedangkan satu suara dinyatakan tidak sah.

Ke-100 suara tersebut berasal dari 33 Pengprov PSSI, berikut 15 klub Liga Super Indonesia (ISL), 16 tim Divisi Utama, 14 tim Divisi Satu, 12 tim Divisi Dua dan 10 tim Divisi Tiga.

Mengenai struktur kepengurusan PSSI ke depannya, Syahrial mengatakan Djohar Arifin akan mampu mengakomodir keinginan semua "stakeholder" dalam rangka pembenahan di tubuh organisasi PSSI.

Sedangkan mengenai dana pembinaan yang dibutuhkan sepak bola ke depannya, ia berharap penghapusan bantuan dana APBD untuk klub-klub profesional di tangan Djohar Arifin segera bisa direalisasikan.

"Bantuan dana dari APBD untuk klub-klub profesional sudah tak perlu lagi. Sebaiknya bantuan itu hanya diperuntukkan klub-klub yang berada di bawahnya dan juga klub-klub amatir yang memang masih membutuhkan bantuan," demikian Syahrial Damopolii.

(ANT-132/S016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011