saya tawarkan ke Pemkot Tasikmalaya tetapi tidak ada respon, akhirnya ada pihak ketiga yang mau...
Tasikmalaya (ANTARA News) - Sejumlah aset milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, yang berada di kawasan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, akan dijual kepada pihak ketiga yang berminat membelinya.

"Sudah saya tawarkan ke Pemkot Tasikmalaya tetapi tidak ada respon, akhirnya ada pihak ketiga yang mau," kata Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum kepada wartawan, Jumat.

Menurut dia, rencana penjualan aset itu akan dilakukan usai pemekaran wilayah.

Dari 89 aset yang dimiliki Kabupaten Tasikmalaya di wilayah Kota Tasikmalaya, kata Uu aset yang diminati pihak ketiga itu diantaranya Gedung Bapeda, Pasar Indihiang, dan bekas gedung Dinas Pendidikan.

Rencana dijualnya kepada pihak ketiga itu, kata Uu sudah diusulkan kepada DPRD Kabupaten Tasikmalaya, jika disepakati maka aset akan dijual.

"Kami sebenarnya sudah begitu baik memberikan sejumlah aset secara langsung kepada Pemkot, tapi aset yang ada saat ini harus dengan kompensasi," harapnya.

Secara terpisah Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Aep Saepudin mengatakan usulan Bupati yang akan menjual aset kepada pihak ketiga sebelumnya sudah ada rencana.

Pihak DPRD, kata Aep masih melakukan kajian, sehingga tidak menimbulkan permasalahan setelah aset tersebut berhasil dijual kepada pihak ketiga.

"Ini harus ditempuh sesuai dengan mekanisme aturan yang ada jangan sampai menimbulkan persoalan dikemudian hari," katanya.

Menanggapi rencana penjualan aset Pemkab Tasikmalaya kepada pihak ketiga, Seniman Tasikmalaya, Ashmansyah Timutiah mengaku kecewa terhadap kebijakan Bupati Tasikmalaya.

Menurutnya pemisahan wilayah Kota Tasikmalaya dari Kabupaten Tasikmalaya ternyata bukan menjadi kepentingan mensejahterakan masyarakat banyak melainkan kepentingan harta dan kekuasaan.

"Terlalu. Mereka tidak berpikiran kepada kepentingan masyarakat, mereka pikir tanah atau bangunan aset itu adalah milik dirinya warisan keluarga," katanya.

(U.KR-FPM)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011