Saya awali dari Jawa Timur, Jawa Tengah lalu Jawa Barat. Selanjutnya, saya lanjutkan ke Madura dan baru ke Bali ini, setelah itu keliling asia ke Pilipina dan Thailand selanjutnya.
Gianyar (ANTARA News)- Walau dalam keadaan cacat fisik, Sundoro pria asal Desa Kencang, Kecamatan Jember, Jawa Timur nekat keliling Asia hanya dengan memakai kursi roda.

"Apa yang saya lakukan ini hanya untuk membuktikan kasih Tuhan, karena 19 tahun silam tepatnya 1992, dirinya mengalami kecelakaan yang membuatnya saya harus duduk di kursi roda," kata Sundoro ketika ditemui di Mapolres Gianyar, Kamis siang.

Kala kecelakaan itu, kata dia kakinya tertusuk besi pembatas tebu dan jatuh dari truk, dan membuat urat nadinya mati rasa.

Peristiwa tersebut terjadi saat dia tengah berlibur ke rumah ayahnya di Jalan Welirang, Malang, Jatim. Kala itu, saat hendak tidur, tiba-tiba teman-teman datang ke rumah mengajak pergi ke pabrik gula Kebon Agung, Malang karena ada pesta sebelum masa giling dimulai.

"Pas tengah berada di pabrik gula Kebon Agung, Malang, di sekitar daerah tersebut, ada pertunjukan wayang kulit. Akhirnya, setelah berkunjung ke pabrik, kami pergi ke pertunjukkan wayang tersebut," papar pria yang memiliki empat orang anak itu.

Musibah dimulai, ketika dirinya hendak balik ke rumahnya. Karena sudah larut malam, alhasil, tidak satupun kendaraan melintas. Setelah menunggu lama, dan tak kunjung ada, Sundoro pun memutuskan untuk ikut truk yang mengangkut tebu.

"Karena truk penuh dengan muatan, akhirnya saya hanya bisa ngandol (nyangkut bodi truk, red). Nah saat hendak itu, tanpa disadari kaki saya tertusuk besi pembatas tebu,? crita Sundoro dengan wajah pasrah menyesali kejadian puluhan tahun silam itu.

Akibatnya, dirinya pun jatuh saat truk tersebut tengah berjalan. Badan Sundoro langsung terhempas ke jalan. Warga yang melihat kejadian langsung membawanya ke RS Saiful Anwar, Malang. "Urat syaraf kaki saya mati rasa. Sebenarnya terapi yang disarankan dokter lumayan bisa membuat kaki saya bisa merasakan sesuatu. Namun karena saya memiliki diabetes, akhirnya penyembuhan susah," jelasnya.

Sejak saat itu, lanjut dia, dirinya pun harus melakukan segala sesuatu dari kursi roda. Dirinya pun merasa bahwa tuhan itu tidak pernah adil dan mencintai umatnya. Namun, kesabaran dan ketabahan Rohaya istrinya, membuatnya tetap semangat hidup hingga sekarang.

"Sejak tahun 2009, akhirnya saya putuskan untuk keliling dunia guna buktikan kasih tuhan itu ada. Otomatis, komunikasi dengan sang istri hanya melalui telepon seluler," pungkasnya.

Awal petualangannya dimulai dari wilayah Jawa Timur. Dirinya menyisir semua kabupaten yang ada di daerah tersebut. Setelah sudah, baru berpindah ke Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Saya awali dari Jawa Timur, Jawa Tengah lalu Jawa Barat. Selanjutnya, saya lanjutkan ke Madura dan baru ke Bali ini, setelah itu keliling asia ke Pilipina dan Thailand selanjutnya," katanya.

Di Bali ini, Sundoro mengatakan, jika dirinya baru berkunjung ke kabupaten Singaraja, Tabanan, Denpasar, Badung, dan Bangli, sekarang ke Gianyar. "Tinggal Karangasem dan Klungkung yang belum. Selanjutnya, dilanjutkan ke Lombok," jelasnya.


Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011