Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Pencari Fakta Fraksi Partai Demokrat DPR, Benny K. Harman, menyatakan bahwa pihaknya meragukan informasi dari seseorang yang mengaku Nazaruddin melalui telepon genggam mengenai dugaan keterlibatan sejumlah anggota DPR dalam kasus suap Sekretaris Menpora.

"Saya tidak yakin itu ditulis Nazaruddin. BBM ini bisa saja orang tulis, saya juga bisa tulis," kata Benny kepada pers di Gedung DPR/MPR di Senayan Jakarta, Selasa. BBM yang dimaksudnya adalah pesan melalui aplikasi BlackBerry Messenger.

Benny juga enggan mengomentari ketika dikonfirmasi bahwa pesan itu juga diterima anggota Fraksi Partai Demokrat. "Saya tidak tahu itu," katanya.

Dalam pesan tersebut, pihak yang mengaku sebagai Nazaruddin mengemukakan sejumlah hal terkait kasus suap yang melibatkan Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora).

Pesan tersebut mencatat, pihak yang mengaku Nazaruddin mengemukakan, pelaku semua kasus suap Sesmenpora adalah Wakil Ketua Badan Anggaran dari Fransi Partai Demokrat (FPD), sedangkan Angelina Sondakh dan Wayan Koster hanya digunakan sebagai jalur lalu lintas. Mereka berdua tidak turut menikmati suap tersebut.

Untuk itu, ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memanggil Mirwan Amir karena yang menerima uang suap terkait pengesahan anggaran oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Dia juga meminta Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk fraksinya untuk membuka keterangan Angelina Sondakh mengenai aliran uang proyek pesta olahraga Asia Tenggara (SEA) Games di Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Saya minta teman-teman TPF mereka harus jelaskan sesuai fakta, jangan ditambahkan dan jangan dikurangi, sesuai apa yang disampaikan Angelina ke TPF," katanya.

Ia menyebutkan, klarifikasi Angelina ke TPF disaksikan Ketua Fraksi Demokrat, Jafar Hafsah, Wakil Ketua Umum, Max Sopacua, Ketua TPF, Benny K. Harman, serta dua anggota TPF, Edi Ramli Sitanggang dan Ruhut Sitompul.

Menurut dia, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Demokrat, Mirwan Amir, dan Ketua Komisi X, Mahyuddin juga hadir.

"Ini tanyakan dan suruh mereka jujur, apa yang dijelaskan Angelina kepada TPF. Jelaskan uang itu ke mana saja. Lebih baik Anda telepon Ruhut, Max dan anggota TPF yang lain, untuk menanyakan kebenaran yang saya sampaikan ini," ujar Nazaruddin.
(T.S023/Z003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011