"Kesepakatan kerja sama ini karena banyaknya isu strategis di sektor kelautan dan perikanan yang perlu disampaikan kepada masyarakat," kata Sekretaris Jenderal KKP, Gellwyn Jusuf, dalam acara penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) yang digelar di Wisma ANTARA, Jakarta, Selasa.
Menurut Gellwyn, pihaknya menyadari bahwa masa kini dapat disebut sebagai era "perang informasi", sehingga siapa saja yang menguasai informasi adalah pihak yang lebih unggul dan berada di depan.
Karenanya, ujar dia, KKP tidak cukup hanya menyampaikan berita yang baik dan benar, tetapi bagaimana agar berita tersebut dapat dikemas menjadi sebuah berita yang menarik.
"Kami mengharapkan sinergi dan menyadari bahwa kami tidak bisa berjalan sendiri," katanya.
Sementara itu, Dirut Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, Ahmad Mukhlis Yusuf, mengatakan, ANTARA dan TVRI telah bekerja sama membangun pemberitaan yang membangun karakter dan menjaga NKRI.
Dirut LKBN ANTARA mengatakan, kerja sama pemberitaan itu juga bermaksud untuk mempromosikan negara ini dengan konten berita yang bisa meningkatkan harapan dan kebanggaan terhadap Indonesia.
Sedangkan Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Immas Sunarya mengatakan, pihaknya memberitakan pemberitaan yang menyebarkan optimisme di tengah pemberitaan yang cenderung menyebarkan pesimisme dan mengandalkan sensasionalisme.
"Kami tampil sebagai penyeimbang yang menyiarkan berita yang tidak sensasional tetapi bukan berarti tidak ada kritik sosial," katanya.
Tujuan kesepakatan bersama antara KKP dan LKBN ANTARA bertujuan untuk percepatan pembangunan kelautan dan perikanan, melalui peliputan dan penyebarluasan informasi kegiatan kenegaraan dan kemasyarakatan, serta pengembangan SDM.
Sedangkan tujuan kesepakantan bersama antara KKP dan LPP TVRI bertujuan untuk mendorong pengembangan kegiatan pelayanan informasi dan layanan bidang kelautan dan perikanan melalui penyiaran TVRI. ***5***
(M040/ber)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
