Berlin (ANTARA) - Pemerintah Jerman menyatakan ingin menghindari eskalasi perselisihan tentang proposal Eropa untuk mengklasifikasikan energi nuklir dan gas alam sebagai sumber energi ramah iklim.

Upaya menghindari eskalasi perselisihan itu ditempuh dengan abstain dalam pemungutan suara tentang rencana investasi, sumber pemerintah mengatakan pada Senin (3/1).

Keputusan Komisi Eropa untuk memasukkan investasi gas dan nuklir dalam aturan "taksonomi keuangan berkelanjutan" Uni Eropa diedarkan dalam rancangan proposal pada 31 Desember - waktu yang dikritik oleh anggota parlemen Eropa.

Selama berbulan-bulan perdebatan sengit mengenai proposal tersebut, Jerman dan negara-negara anggota EU lainnya berpendapat bahwa investasi gas diperlukan untuk membantu mereka keluar dari batu bara yang lebih berpolusi.

Yang lain mengatakan memberi label bahan bakar fosil sebagai hijau akan merusak kredibilitas EU karena berusaha menjadi pemimpin global dalam mengatasi perubahan iklim.

Energi nuklir bebas emisi juga memecah belah. Prancis, Republik Ceko dan Polandia termasuk di antara mereka yang mengatakan bahwa tenaga nuklir berperan besar dalam membatasi pemanasan global. Austria, Jerman dan Luksemburg termasuk di antara mereka yang menentang, dengan alasan kekhawatiran seputar limbah radioaktif.

Pemerintah koalisi tiga partai Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang terdiri dari Sosial Demokrat kiri-tengah, ahli ekologi Hijau dan Demokrat Bebas yang ramah bisnis, juga terpecah dalam masalah ini.

Selama negosiasi koalisi tahun lalu, ketiga pihak tidak dapat menyepakati mengenai aturan investasi hijau EU dan oleh karena itu tidak menyebutkan topik dalam kesepakatan koalisi mereka yang disajikan pada bulan November.

Secara tertutup, para pemimpin tiga pihak sepakat untuk menghindari perselisihan terhadap proposal kompromi Komisi Eropa dan hanya abstain dalam pemungutan suara ketika para pemimpin EU akan memberikan keputusan akhir mereka pada pertemuan puncak akhir tahun ini, kata dua orang anonim yang mengetahui keputusan tersebut.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa tiga partai koalisi menolak penggunaan energi nuklir di Jerman.

Tetapi ketiga partai sepakat bahwa gas alam dapat digunakan sebagai teknologi penghubung untuk saat ini dan mereka akan mendiskusikan bagaimana menuntaskan proposal komisi itu selanjutnya, tambahnya.

Komisi itu sekarang akan mengumpulkan komentar atas rancangan usulannya hingga 12 Januari dan berharap mengadopsi teks final pada akhir bulan.

Setelah itu, teks tersebut dapat didiskusikan dengan pemerintah dan parlemen Uni Eropa dalam waktu enam bulan. Tapi teks itu tidak mungkin ditolak karena itu akan membutuhkan 20 dari 27 negara EU, yang mewakili 65 persen warga EU, untuk mengatakan "tidak".

Sumber:Reuters
Baca juga: Jerman ingin menkeu G7 fokus pada pemulihan, perlindungan iklim
Baca juga: RI - Jerman dukung transisi energi bersih

 

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022