Surabaya (ANTARA News) - Produsen telepon seluler, Nokia mengoptimalkan pasar kesehatan nasional karena besarnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan informasi di bidang tersebut.

"Kesehatan merupakan aspek mendasar yang mendasari kualitas hidup masyarakat," kata Marketing Director Nokia Indonesia, Andrea Facchini, dalam Nokia Life Tools Media Briefing dan pengenalan Layanan Kesehatan Nokia Life Tools di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, dengan kehadiran layanan terbarunya tersebut semakin memudahkan kehidupan masyarakat, terutama keluarga yang ingin hidup lebih sehat.

"Keberadaan layanan kami ini membuka akses ke info kesehatan yang memberdayakan pengguna agar kian cakap mengambil keputusan, menghemat waktu, dan biaya," ujarnya.

Upaya tersebut, ungkap dia, sesuai dengan strateginya untuk menghubungkan "The Next Billion" dan sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi komunikasi ke seluruh lapisan pasar.

"Bahkan, termasuk para pengguna produk kami di Jawa Timur melalui pendekatan holistik. Salah satunya menghadirkan kombinasi tepat perangkat dan layanan yang relevan dengan kebutuhan lokal," katanya.

Apalagi, tambah dia, jumlah pengguna telepon seluler di dunia telah mencapai 3,7 miliar orang, tetapi 1,2 miliar dari jumlah pengguna tersebut tidak memiliki "web browser" di telepon selulernya.

"Selain itu, akses yang mereka miliki terbatas pada telepon dan pesan singkat," katanya.

Mengenai layanan tersebut, Operation Manager Nokia Life Tools Indonesia, Purnomo Widianto, menambahkan, layanan berlangganan tersebut berisi tips kesehatan.

"Misalnya, seputar kehamilan sesuai usia kehamilan, informasi seputar anak, olah raga bagi pria dan perempuan, sampai informasi umum baik kesehatan jantung, pernapasan, pencernaan, dan diabetes," katanya.

Informasi kesehatan itu, lanjut dia, didapatkan melalui jalinan kerja sama perusahaannya dengan Parents Guide, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Gamatechno.

"Kami harap layanan ini dapat memberdayakan masyarakat khususnya di luar perkotaan. Apalagi, layanan ini bisa dipakai tanpa memakai `GPRS atau berupa pesan singkat`," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011