Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengajak orang tua agar tidak ragu anaknya menerima vaksinasi COVID-19
 
Hetifah Sjaifudian kepada wartawan di Jakarta, Senin, mengatakan mulai Januari 2022, pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di daerah dengan level PPKM 1, 2, dan 3.
 
“Saya mendorong agar orang tua segera melakukan vaksinasi COVID-19 pada anak. Sekarang banyak vaksinasi serentak untuk usia anak dan remaja. Gratis dan mudah,” kata Hetifah Sjaifudian.
 
Dia menjelaskan vaksinasi  untuk semua pihak sangat penting dalam pembelajaran tatap muka. Menurut dia program vaksinasi COVID-19 tentunya bukan hanya ditujukan kepada pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) belaka.

Baca juga: Target 70 persen suntikan dosis pertama menyisakan tujuh provinsi
 
“Namun juga orang tua dan murid. PTM bebas COVID-19 tidak akan berhasil dilaksanakan jika salah satu pihak belum divaksin,” kata dia.
 
Dirinya optimistis penanganan COVID-19 bisa lebih sukses dengan semakin banyaknya anak yang disuntik vaksin, terlebih tren kasus belakangan ini menurun.
 
“Saya optimistis, tentu jika protokol kesehatan dijalankan dengan ketat,” ucapnya.

Baca juga: Vaksinasi anak 6-11 tahun di Kulon Progo capai 77,75 persen
 
Hal senada dikatakan pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Laura Navika Yamani.
 
“Vaksinasi menjadi syarat anak bisa mendapatkan vaksin agar bisa sekolah luring. Jika aturan ini tegas, maka orang tua murid akan mempertimbangkan bahwa vaksin penting,” katanya.
 
Selain itu, kata dia, sekolah harus memberikan penjelasan terkait pentingnya vaksin agar tidak menjadi terpaksa untuk divaksin tetapi betul-betul sukarela.

Baca juga: Vaksinasi anak 6-11 tahun di Gunung Kidul capai 10,78 persen
 
“Vaksin salah satu cara untuk memastikan bahwa masing-masing anak memiliki kekebalan awal terhadap COVID-19,” kata dia.
 
Laura mengatakan dari data evaluasi menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin dapat mencegah keparahan ketika terinfeksi.
 
“Iya tentu kelompok anak-anak di Indonesia cukup banyak. Ini akan lebih meningkatkan cakupan jika kelompok anak yang menjadi target vaksin banyak yang sudah divaksin,” ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022