Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI), menyerukan semua pihak dan pemerintah Indonesia agar segera menggarap potensi sumberdaya alam (SDA) laut guna menyejahterakan rakyat.

"Kami prihatin bahawa kondisis laut Indonesia kita berada dalam situasi kurang baik yaitu mengalami tekanan yang semakin besar oleh prilaku manusia, seperti ribuan ton sampah dibuang ke laut. Tumpahan minyak, limbah industri, pertanian maupun rumah tangga terus menerpa dan illegal fishing," kata Direktur IMI, Y Paonganan di Jakarta, Selasa.

Dia menyatakan, reklamasi dan konversi  lahan marak dilakukan di pesisir membabat hutan-hutan bakau. Temperatur semakin panas berimplikasi luas, dan bencana pesisir terus mengancam di banyak lokasi. Ribuan pulau akan tenggelam dalam beberapa dekade depan. Pesisir dan kepulauan terisolasi dan menjadi kantong-kantong kemiskinan. Kondisi ekosistem terumbu karang dan ekosistem lainnya makin buruk.

Atas dasar itu, IMI menyerukan kepada pemerintah dalam rangka World Ocean Day (Hari Kelautan Sedunia) yang akan dilakukan besok (8/6) agar melakukan langkah-langkah lebih serius dan nyata untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem pesisir dan lautan, melindungi wilayah perairan Indonesia dari berbagai ancaman pengrusakan, penjarahan dan kedaulatan, serta memberikan perhatian khusus pada kehidupan dan  masa depan nelayan dan masyarakat pesisir.

Sementara itu, Wakil Direktur IMI, Zulficar Mochtar meminta semua departemen terkait bidang kelautan untuk membenahi dan berkoordinasi lebih aktif dan strategis dalam memformulasi kebijakan dan programnya, sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat, termasuk dalam upaya memperkuat konsolidasi pengawasan Laut dalam kerangka "Coast Guard".

Adanya Dewan Keluatan Indonesia lanjut Zulficar, harus dibangunkan dari tidur panjang dan mendorong serius agar Kebijakan Kelautan (Ocean/Maritime Policy) bisa menjadi fondasi kebijakan penting pembangunan Indonesia.

"Mendorong dan memfasilitasi terbentuknya strategi pembangunan yang strategis agar Indonesia dapat menjadi negara maritim yang mandiri dan berdaulat di masa depan," katanya tandasnya seraya menyatakan seruan diatas bisa menjadi agenda penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011