Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bekerjasama memerangi illegal logging (pembalakan liar) dan berupaya meningkatkan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi merespon dengan baik dan memahami keinginan Indonesia menuntaskan pemberantasan pembalakan liar tersebut, kata Kepala Pusat Informasi Kehutanan Achmad Fauzi Mashud yang dihubungi dari Jakarta, Jumat. "Badawi bahkan menyatakan ingin mengetahui lebih dalam tentang mekanisme dan proses manajemen kehutanan di Indonesia, termasuk berbagai aturan mengenai peredaran kayu. Dengan demikian semua pihak di tingkat internasional akan menjadi jelas mana kayu yang legal dan tidak legal." Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri pada pertemuan bilateral dua hari sejak Rabu yang berlangsung di Bukittinggi, Sumatera Barat, menekankan pentingnya kerjasama yang komprehensif dalam mengatasi masalah pembalakan haram dan penyelundupan kayu curian. Untuk menjawab keinginan ke dua kepala negara tersebut, kata Fauzi, Menhut MS Kaban akan membentuk gugus tugas (task force). Pertemuan bilateral selanjutnya untuk membahas pembalakan liar dan penyelundupan kayu curian di antara kedua negara akan diadakan di Indonesia pada Februari mendatang, terutama membahas pembalakan haram di sepanjang perbatasan, katanya. Selain itu, kedua presiden itu juga menyepakati segera dilakukannya kerjasama yang komprehensif untuk menanggulangi masalah polusi asap yang melintasi berbagai negara. "Mereka menyadari bahwa polusi itu datang dari dua arah, Malaysia maupun Indonesia." Kerjasama ke dua negara akan dilaksanakan dalam pembuatan hujan buatan serta pemadaman kebakaran hutan dan lahan seketika sejak awal timbulnya api. Ke dua kepala negara juga menyepakati akan melakukan penindakan terhadap perusahaan yang tidak bertanggung jawab dalam proses penyiapan lahan. "Indonesia akan segera mengambil sikap dan mensosialisasikan tentang pentingnya pencegahan dan penyuluhan mengenai hal itu." SBY juga berjanji akan melaksanakan aksi pencegahan terbaik dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, tambah Fauzi. Pada Mei mendatang akan dilaksaakan apel siaga Manggala Agni di Riau atau di Sulsel sebagai upaya pencegahan dan menambah fasilitas dan personal trampil yang kini sudah mulai dilaksanakan di Sumsel. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006