10 dari 35 pelaku ekspor itu adalah UKM dan 40 persen total ekspor itu berasal dari Kaltim.
Samarinda (ANTARA) - Total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada akhir tahun 2021 ini mencapai Rp13,5 triliun dari total ekspor nasional Rp35,03 triliun.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan negara tujuan ekspor Kaltim beragam, antara lain Amerika Serikat, India, Jepang, China, Singapura, dan sejumlah negara lainnya.

"Tahun 2020 hanya ada 7 pelaku ekspor. Tahun ini ada 35 pelaku ekspor. Yang lebih membahagiakan kami, 10 dari 35 pelaku ekspor itu adalah UKM dan 40 persen total ekspor itu berasal dari Kaltim,” kata Hadi Mulyadi pada acara pelepasan ekspor akhir tahun 2021 yang digelar secara hybrid (luring dan daring), Kamis.

Acara tersebut juga diisi dengan dialog antara Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dengan para kepala daerah.

Kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi menyampaikan Kaltim bangga karena bisa berkontribusi mendukung arah kebijakan ekonomi nasional dalam pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM).

Mendag Muhammad Lutfi berterima kasih atas pembinaan luar biasa yang dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim terhadap para pelaku UKM dan UMKM di Kaltim.

“Terima kasih atas pembinaan yang terus dilakukan, karena UMKM Indonesia inilah yang akan menjadi pilar ekonomi negara di masa depan,” ujar Lutfi.

Mendag menambahkan saat ini Kaltim memang menjadi daya tarik investor, termasuk untuk hilirisasi proses tambang.

“Saya melihat perusahaan Amerika Serikat akan berinvestasi untuk methanol berbasis batu bara dengan teknologi tinggi. Inilah upaya kami untuk dapat terus menciptakan sustainable dan nilai tambah produk, hingga menyejahterakan rakyat,” kata Mendag Lutfi.

Dia berharap Kaltim bisa terus menjaga momentum baik ini.

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor menambahkan tahun ini terjadi kenaikan pelaku UKM yang sukses melakukan ekspor.

Jika tahun lalu hanya ada 4 UKM, tahun ini sudah ada 10 UKM yang bisa melakukan ekspor. Mereka menggenapi 35 pelaku ekspor di Kaltim tahun ini.

"Artinya, kebijakan Kaltim selaras dengan kebijakan nasional untuk pemberdayaan UKM. Sebab ini sudah menjadi kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam visi Kaltim Berdaulat, khususnya misi kedua, berdaulat dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan," kata Roby pula.

Roby menjelaskan produk yang diminati pembeli luar negeri dari para pelaku UKM Kaltim berupa produk ikan asin, kerupuk, minyak jelantah, frozen shrimp, perikanan, damar batu, dan pisang.

Pelepasan ekspor juga diikuti Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dari Banten. Kemudian hadir secara virtual Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dari PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Global di Sengkotek, Loajanan Ilir, Samarinda.
Baca juga: Nelayan binaan Pupuk Kaltim siap penuhi kebutuhan ekspor kerapu
Baca juga: Ekspor Kaltim naik akibat permintaan China dan Taiwan tinggi

Pewarta: Arumanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021