Data kematian yang dirilis oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional mengalkulasi angka harapan hidup AS pada 2020 adalah 77 tahun, turun 1,8 tahun dari 2019 dan penurunan terbesar dalam lebih dari 75 tahun.
Jakarta (ANTARA) - Angka harapan hidup warga Amerika Serikat (AS) pada 2020 turun akibat pandemi COVID-19 yang menduduki peringkat ketiga penyebab kematian, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS . 

Data kematian yang dirilis oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional pada Rabu (22/12) mengalkulasi angka harapan hidup pada 2020 adalah 77 tahun, turun 1,8 tahun dari 2019 dan penurunan terbesar dalam lebih dari 75 tahun.

Untuk pria, angka harapan hidup turun 2,1 tahun dari 76,3 pada 2019 menjadi 74,2 pada 2020, sementara angka harapan hidup di kalangan wanita turun 1,5 tahun dari 81,4 pada 2019 menjadi 79,9 pada 2020, menurut data itu.

Berdasarkan data tersebut, COVID-19 menempati peringkat ketiga penyebab utama kematian di AS tahun lalu, setelah penyakit jantung dan kanker, serta relevan dengan sekitar 351.000 kematian selama periode tersebut. 

Sementara itu, data sensus baru yang dirilis pada Selasa (21/12) oleh Biro Sensus menunjukkan bahwa populasi AS tumbuh 392.665, atau 0,1 persen, dalam periode 12 bulan yang berakhir pada 1 Juli, tingkat terendah yang pernah dicatat.
 
Seorang pejalan kaki berjalan melewati instalasi peringatan bagi orang-orang yang meninggal karena COVID-19 di luar Pemakaman Green-Wood di New York, Amerika Serikat, pada 14 Juni 2021. (Xinhua/Wang Ying


"Tahun 2021 adalah kali pertama sejak 1937 populasi AS tumbuh kurang dari satu juta orang, menunjukkan pertumbuhan numerik terendah setidaknya sejak 1900, ketika Biro Sensus memulai penghitungan populasi tahunan," kata biro tersebut dalam sebuah artikel yang menyertai rilis data.

Secara khusus biro mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 memperburuk pertumbuhan lebih lambat yang dialami negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

"Pertumbuhan populasi telah melambat selama bertahun-tahun karena tingkat kelahiran yang lebih rendah dan penurunan migrasi internasional bersih, sementara angka kematian meningkat karena penuaan populasi bangsa," jelas Kristie Wilder, seorang ahli demografi di biro tersebut. "Kini, dengan dampak pandemi COVID-19, kombinasi itu menghasilkan laju pertumbuhan yang lambat secara historis."

Data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan kasus COVID-19 di Amerika Serikat telah menembus angka 51 juta, dengan jumlah kematian mencapai 810.000. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021