Jakarta (ANTARA News)- PT Pertamina (Persero) akan menaikkan harga bahan bakar gas (BBG) hingga 100 persen dari sebelumnya Rp1.550 per liter -- setara premium -- menjadi sekitar Rp3.000 per liter setara premium. General Manajer Gas Domestik Pertamina, Edwin Bakti, di Jakarta, Rabu, mengatakan kenaikan harga BBG itu terutama akibat meningkatnya harga gas yang mencapai lima dolar AS per MMBTU. "Harga BBG sekitar Rp3.000 per liter itu sudah sesuai dengan harga keekonomiannya," katanya. Namun Edwin mengaku belum mengetahui secara pasti waktu pemberlakuan kenaikannya. "Pokoknya dalam waktu dekat," tambahnya. Dia mengatakan, dari 17 SPBBG milik Pertamina di wilayah Jakarta dan sekitarnya hanya delapan yang beroperasi dengan konsumsi mencapai 200 ribu liter setara premium per bulan.Sisanya, terpaksa ditutup karena kurangnya minat pengguna SPBBG. Namun, Edwin mengatakan, pihaknya akan mengaktifkan kembali SPBBG jika memang pasarnya telah ada. Menurut dia, biaya mengaktifkan SPBBG kembali itu mencapai Rp500 juta per unit. Sementara itu, Direktur Pengusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Nursubagjo Prijono, mengatakan, pihaknya akan menjual BBG antara Rp2.700-Rp3.000 per liter, setara premium untuk konsumsi kendaraan "busway." "Melihat kondisi gas yang sekarang, itu mungkin. Kita sedang diskusikan dengan Pemda DKI agar harga gas yang kini Rp1.550 per liter setara premium, bergerak antara Rp2.700-Rp3.000 per liter setara premium," ujarnya. PGN direncanakan akan membangun jaringan pipa sepanjang 3,5 km di koridor II "busway" antara Pulogadung-Harmoni dan koridor III antara Harmoni-Kalideres sepanjang 2,5 km. Pipa itu akan memasok gas bagi kebutuhan SPBBG yang rencananya didirikan di Rawa Buaya, Jakarta Barat dan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006