Jakarta, 25/5 (ANTARA) - Ditjen Pemasaran Pariwisata,Kemenbudpar akan menyelenggarakan seminar internasional bertemakan "Cruise Development of Indonesia: How to Meet The Challenge of The Increasing Tonnage and Capacity of The Cruise Ships" di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona,  kantor Kementerian Budpar Jakarta, Kamis (30/5).

     Penyelenggaraan seminar internasional ini bertujuan untuk memantapkan program,  meningkatkan koordinasi dan sinergi antara para pemangku kepentingan (stakeholder) khususnya di sektor kebaharian,  sekaligus mendukung pembangunan dan pengembangan pelabuhan beserta infrastruktur pendukung terkait dalam meningkatkan jumlah dan kualitas pelayanan terhadap kunjungan kapal pesiar ke Indonesia.

     Seminar yang akan dibuka Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar DR. Sapta Nirwandar sekaligus sebagai keynote speaker  menghadirkan nara sumber dari dalam dan luar negeri di antaranya konsultan manajamen kapal pesiar, praktisi dan operator kapal pesiar (cruise) internasional, serta otoritas pelabuhan di Indonesia.

     Sapta Nirwandar mengatakan,  Indonesia memiliki garis pantai  sepanjang 95.181 km atau menempati urutan nomor empat setelah Rusia, kemudian Kanada, dan Amerika Serikat. Posisi strategis ini yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu destinasi pariwisata yang banyak diminati operator cruise dunia. Hal ini terlihat dalam data statistik, bila tahun 2009 jumlah kedatangan (calls) cruise internasional ke Indonesia sebanyak 140 calls, tahun 2010 meningkat menjadi 214 calls.  Sementara tahun 2011 angka kedatangan sedikit menurun menjadi 189 calls, namun dengan jumlah penumpang yang meningkat tajam.

     Sebagai perbandingan bila tahun 2010 dari 214 calls kapal pesiar ke Indonesia jumlah penumpang yang dibawa sebanyak 127.674 orang, tahun 2011 dari 189 calls jumlah penumpangnya meningkat menjadi 135.608 orang. "Operator cruise dunia banyak beralih ke jenis kapal generasi terbaru mega cruise, seperti kapal pesiar terbesar saat ini Oasis of the Seas dapat mengangkut 6.360 penumpang dan 2.165 awak kabin,"  kata Sapta Nirwandar dalam jump pers di Gedung Sapta Pesona, Rabu (25/5) seraya mengatakan kapal mega cruise lain, seperti Rhapsody of The Seas milik Royal Carribean International berkapasitas 2.435 penumpang dan 765 awak kapal pernah berlabuh di Lombok, baru-baru ini.

     Beralihnya para operator ke jenis kapal mega cruise tentunya akan menjadi peluang bagi Indonesia sebagai salah satu destinasi cruise dunia,  namun juga akan menjadi tantangan terutama dalam mempersiapkan  sarana dan prasarana agar memadai.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi  Ka.Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

 


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011