Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan bertekad mewujudkan pucuk kepemimpinan partai lebih baik melalui muktamar di Bandung, Jawa Barat, pada awal Juli 2011.

Demikian disampaikan pada Forum Diskusi Group, di Pusat Informasi Akhmad Muqowam, jalan Mandala I Nomor 10 Pancoran Jakarta, Minggu.

Dalam kesempatan tersebut hadir menjadi pembicara, antara lain, sesepuh PPP yang juga mantan anggota FPPP DPR Dja`far Siddiq, Ketua DPP PPP DR HM Anwar Sanusi dan anggota MPP DPP PPP HM Rodja

Pengurus dari dua wilayah itu mengeluhkan pengurus pusat jarang turun ke bawah. Mereka mnginginkan siapapun Ketua Umum PPP 2011-2016 adalah sosok pemimpin yang sering datang dan menyambangi ke kader-kader PPP di daerah.

Selama ini antara pengurus daerah dan DPP sering tak "nyambung" bahkan seolah ada jarak yang tidak menguntungkan bagi partai berlambang Ka`bah itu.

Partai ini menjadi kurang terurus, masing-masing jalan sendiri dan tidak ada pengarahan dari DPP, sehingga Sulawesi Tengah yang selama ini menjadi lumbung suara PPP kini merosot tajam," kata Ketua DPW PPP Sulawesi Tengah Asgar Djohafa.

Hal senada juga diungkap Sekretaris DPW PPP Kalimantan Selatan Asbullah AS. Terkait pengurus DPP yang tidak enggan turun ke bawah, DPW PPP Kalsel menyayangkan itu.

Sikap elitis pengurus pusat itu mengabaikan fungsinya untuk melakukan konsolidasi pengurus partai di bawahnya akan membuat PPP menjadi kerdil dan kecil dari tahun ke tahun.

"PPP Kalsel bisa turun ke pengurus anak cabang kecamatan dan rantin desa, kenapa DPP tidak mau turun ke wilayah dan cabang-cabang PPP se Indonesia," kata Asbullah.

Sementara itu, Dja`far Siddiq mengingatkan, kelemahan PPP belakangan ini, karena pengurus tidak mau merangkul tokoh-tokoh masyarakat, terutama ulama dan pimpinan pondok pesantren.

"Mereka merupakan tokoh kunci di masing-masing daerah dan selama ini menjadi panutan sekaligus kekuatan PPP," kata Dja`far.

Menurut dia, ke depan harus dibuatkan persyaratan, setiap ketua cabang dan ketua wilayah harus memiliki kemampuan untuk khutbah Jum`at. Hal itu merupakan persyaratan minimal untuk memimpin PPP, selain kemampuan manajerial mengelola partai.

Dengan demikian, PPP sebagai partai berbasis Islam betul-betul menguasai kepemimpinan di segala tingkatan.

Sejalan dengan itu, baik Ketua DPW Sulteng maupun Sekretaris DPW Kalsel sama menginginkan adanya perubahan di puncuk pimpinan PPP dalam Muktamar VII PPP awal Juli di Bandung.  (S023/S019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011