Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) Sebagai langkah strategis yang dilakukan IMI dalam upayanya untuk terus menyuarakan dan merumuskan strategi Indonesia menuju Negara Maritim.

IMI beserta IODAS melakukan penandatnganan kesepahaman bersama (MoU) dengan sebuah institusi asal Rumania (The Romanian Institute for European – Asian Studies, IRSEA) yang konsen dibidang studi untuk kawasan Asia, di Jakarta, kemarin (9/5).

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, menyebutkan, bahwa MoU tersebut menyepakati akan adanya kerjasama penelitian dan pengembangan (litbang) dalam bidang maritim seperti "Maritime Environment Issue, Marine Conservation, Marine Biodiversity, Maritime Law, Maritime Navigation dan Maritime Policy".

Hadir dalam pertemuan terebut, Dubes Rumania untuk Indonesia Gheorghe Savuica sebagai Presiden IRSEA, Dr Y Paonganan (Direktur Eksekutif IMI), Dr Connie Rahakundini Bakrie (Dewan Pembina IMI dan Direktur IODAS) serta M Zulficar Mochtar (Wakil Direktur IMI).

"Selain penandatanganan MoU, juga dilakukan diskusi tentang peran strategis Indonesia dalam kawasan ASEAN khususnya yang terkait dengan dunia maritim. Timbul suatu gagasan untuk membentuk ASEAN Maritime Community yang akan dimotori IMI dan IODAS yang didukung oleh IRSEA serta akan menjalin kemitraan dengan komunitas maritim se-ASEAN," kata Direktur Eksekutif IMI Y Paonganan.

Komunitas maritim ini, kata doktor lulusan IPB itu, diharapkan bisa melahirkan sebuah gagasan besar untuk mengedepankan strategi maritime dalam membangun kawasan agar bisa menjadi salah satu kekuatan dalam era globalisasi.

"Kami berharap komunitas maritim ini aktif untuk melakukan pengkajian dan pengembangan di bidang maritim yang diharapakan bisa menjadi salah satu acuan untuk menyusun strategi pembangunan yang berorientasi maritime dalam kawasan ASEAN dan Indonesia termasuk di dalamnya," katanya.

Paonganan berharap, jika ini berjalan dengan baik maka tidak mustahil kekuatan dunia akan bergeser ke kawasan ASEAN dan Indonesia bisa menjadi pilar utama dalam kawasan ini.

"Tapi dengan catatan, orientasi pembangunan nasional harus berdasarkan strategi maritim yang dilandasi dengan lahirnya Maritime Policy atau ada juga yang menyebut dengan istilah Ocean Policy," demkian Paonganan yang akrap disapa Ongen itu.(*)
(R009/K004)


Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011