Dirjen mengatakan, meskipun di kawasan Syib Amir juga tinggal jemaah haji Indonesia, namun mereka tidak tinggal di hotel yang runtuh itu.
Jakarta (ANTARA News)- Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Depag Slamet Riyanto menyakinkan bahwa hotel yang runtuh di kawasan Syib Amir, sekitar Masjidil Haram, Makkah, Kamis, bukan tempat jemaah calon haji Indonesia tinggal. "Kabarnya itu Hotel Syib Amir di kawasan sekitar pasar seng di Syib Amir. Insya Allah bukan tempat jemaah kita tinggal," kata Slamet yang dihubungi di Jakarta, Kamis. Dirjen mengatakan, meskipun di kawasan Syib Amir juga tinggal jemaah haji Indonesia, namun mereka tidak tinggal di hotel yang runtuh itu. "Saya belum dapat laporan lengkap, tetapi tadi Direktur Pelayanan Haji dan Umroh (Zakaria Anshar -red) menelpon adanya hotel runtuh itu dan sedang menuju lokasi," katanya. Dirjen juga menyatakan prihatin atas musibah tersebut dan berharap tidak ada jemaah Indonesia yang menjadi korban musibah itu. Sebelumnya, diberitakan sebuah hotel di kawasan Syib Amir Makkah yang juga menjadi kawasan menginap jamaah haji dari berbagai negara runtuh, Kamis, usai shalat Dzuhur. Seorang petugas Sub Daerah Kerja (Daker) 3 Makkah yang berada di kawasan Syib Amir tersebut membenarkan adanya suara dentuman keras dan seperti ada gempa bumi di sekitar kawasan tersebut. Sejumlah petugas haji Sub Daker 3 saat ini telah menuju lokasi untuk melihat situasi. Kepala Daker Makkah Zainal Abidin Supi dan sejumlah petugas Daker saat ini tengah berada di lokasi untuk memastikan apakah ada jamaah Indonesia yang menjadi korban. Raungan mobil-mobil polisi dan ambulan di sekitar kantor Daker Makkah terus terdengar hingga saat ini. Jalan-jalan menuju kawasan Syib Amir dikabarkan telah ditutup oleh aparat keamanan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006