Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PDIP, Pramono Anung, berpendapat, instansi berwenang yakni KPK atau kepolisian perlu mengungkap rumor tentang adanya pemberian empat mobil mewah Jaguar dari seorang pengusaha kepada orang-orang terdekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Supaya ini tidak menjadi persoalan rumor dan saling tuduh maka sebaiknya apakan KPK atau kepolisian perlu mengungkapnya," kata Pramono menjawab pers usai menghadiri acara syukuran 63 tahun Taufik Kiemas, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, walaupun persoalan yang dibawa Eggy Sudjana kepada institusi resmi tersebut bersifat rumor namun sebagai seorang pengacara tentunya Eggy Sudjana mempunyai pemahaman atau pengalaman terhadap implikasi apabila dia tidak benar. Sebelumnya Eggy melaporkan kepada KPK tentang adanya pemberian hadiah berupa mobil mewah oleh seorang pengusaha untuk empat orang terdekat presiden yakni dua jubir Andi Mallarangeng, Dino Pati Jalal, salah seorang putra presiden, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Persoalan berkembang dengan disanggahnya tudahan Eggy dan selanjutnya dia dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhannya tersebut. Menurut Pramono kalaupun tuduhan Eggy tidak benar, baik KPK ataupun kepolisian harus menyampaikan secara gamblang kepada publik. "Karena bagaimanapun jika rumor ini tetap dibiarkan, artinya itu bisa mendelegitimasi orang-orang yang ada di lingkungan kekuasaan," katanya. Kondisi tersebut juga tidak baik untuk perkembangan demokrasi ke depan sehingga intinya harus ada tranparansi. Sementara mengenai penyelidikan yang dilakukan oleh Badan Intelijen Nasional (BIN), Pramono Anung juga berpendapat itu juga terlalu berlebihan. Sementara itu di tempat yang sama, mantan Presiden Gus Dur berpendapat bahwa dirinya tidak tahu-menahu soal itu dan sebaiknya dibuktikan saja kebenaran rumor tentang pemberian Jaguar tersebut. "Saya tidak tahu itu, biarlah dibuktikan ada atau tidaknya," katanya. Sementara soal kerusahan di Palu, Gus Dur menyatakan bahwa ada orang pusat yang bermain dalam kerusuhaan di sana. "Kerusuhan itu karena ada pertentangan antara pusat dan daerah. Ada orang pusat yang bermain," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006