Bengaluru (ANTARA) - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Rabu pagi, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS berkurang dari tertinggi baru-baru ini, memangkas peluang kerugian memegang logam tersebut, sementara investor menunggu data inflasi utama yang dapat menentukan jalannya suku bunga.

Di pasar spot, emas naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.785,48 dolar AS per ounce pada pukul 00.29 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS juga menguat 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 1.786,10 dolar AS per ounce.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan dan imbal hasil obligasi 30-tahun ditarik kembali dari tertinggi satu minggu yang dicapai pada Selasa (7/12/2021).

Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan dirilis pada Jumat (10/12/2021), dan para ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan IHK November mencapai sebesar 0,7 persen.

Sementara itu, bank sentral Inggris kemungkinan akan menunda lagi minggu depan untuk menjadi bank sentral besar pertama di dunia yang menaikkan suku bunga dari posisi terendah pandemi, karena munculnya varian virus corona Omicron.

Inflasi zona euro dapat melebihi perkiraan Bank Sentral Eropa (ECB) dalam jangka panjang, jadi tidak ada alasan sekarang untuk meningkatkan program pembelian obligasi ketika skema darurat berakhir Maret mendatang, kata pembuat kebijakan ECB Madis Muller.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa suku bunga.

Presiden AS Joe Biden berencana untuk mengajukan lebih banyak calon untuk posisi terbuka di Dewan Federal Reserve AS pada akhir bulan, kata Gedung Putih.

Biden memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Barat akan memberlakukan "tindakan ekonomi dan lainnya yang kuat" terhadap Rusia jika menyerang Ukraina.

Harga rata-rata emas, perak, dan platinum tahun depan akan hampir sama dengan tahun 2021, sedangkan harga rata-rata paladium akan turun, kata konsultan Metals Focus.

Di pasar spot, perak naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 22,51 dolar AS per ounce. Platinum naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 954,26 dolar AS per ounce dan paladium bertambah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.855,14 dolar AS.

Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi, Nasdaq didorong oleh reli teknologi
Baca juga: Aussie reli didorong peningkatan selera risiko, "greenback" naik tipis
Baca juga: Minyak perpanjang reli karena kekhawatiran atas Omicron berkurang

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021