Jakarta (ANTARA) - Kontingen Indonesia mendapat keuntungan dari absennya sejumlah negara, termasuk China, pada Asian Youth Para Games (AYPG) Bahrain 2021 yang sedikit banyak berpengaruh pada posisi akhir Merah Putih dalam klasemen perolehan medali.

Secara peringkat, skuad Merah Putih finis di urutan keempat dengan mengoleksi 12 medali emas, 11 perak dan 14 perunggu. Sementara berdasarkan data dari NPC Indonesia, posisi pertama diraih Iran dengan 34 emas, 44 perak dan 19 perunggu.

Thailand berada di urutan kedua dengan 24 emas, 20 perak dan 11 perunggu. Sementara Jepang di bawahnya dengan 21 emas, 7 perak dan 7 perunggu dalam AYPG edisi keempat ini.

Dari segi peringkat, Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan dengan Asian Youth Para Games di Dubai pada 2017, yang finis di urutan ketujuh. Namun merujuk pada raihan medali, koleksi Merah Putih cenderung menurun dibandingkan dengan AYPG 2017 saat membawa pulang 16 emas, 7 perak dan 5 perunggu.

Baca juga: Kontingen Indonesia bawa pulang 12 medali emas dalam ajang AYPG 2021 

Absennya China turut berdampak pada peningkatan peringkat Indonesia dalam klasemen akhir AYPG Bahrain 2021. Seperti diketahui, Negeri Tirai Bambu itu adalah salah satu negara kuat, yang selalu finis di peringkat tiga besar sejak edisi pertama pada 2009 hingga 2017. Pada penampilan terakhir di Dubai, China finis di urutan ketiga dengan 27 emas, 9 perak dan 5 perunggu.

Hal ini pun diakui Deputi 2 CdM kontingen Indonesia Sapta Kunta Purnama dalam konferensi pers secara virtual, Senin (6/12) malam WIB.

"Tidak hadirnya China seharunya membuat kita naik peringkat. Tapi yang perlu digaris bawahi ketika di Dubai (2017) itu empat tahun yang lalu. Peta persaingan berubah dan banyak negara yang juga mengalami peningkatan," ujar Kunta.

Indonesia, lanjut Kunta, memang tak menargetkan jumlah medali atau peringkat. Dua misi yang diusung dalam gelaran AYPG Bahrain 2021 adalah memberikan jam terbang di level Asia bagi atlet dan mendapatkan klasifikasi internasional bagi atlet baru. Selain itu juga target prestasi ke depan menjadi hal utama bagi NPC Indonesia.

Dengan raihan tersebut, ia pun berharap atlet muda Indonesia bisa menjadi harapan dalam ajang yang lebih besar ke depan, termasuk Paralimpiade Paris 2024.

“Ke depannya jika kondisi mulai membaik dan mulai ada kejuaraan, maka mereka rutin dikirim untuk ikut kejuaraan. Kita juga harus kembali menghidupkan kejuaraan di dalam negeri yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19. Karena kita bisa menjaring banyak atlet muda berbakat dari ajang tersebut,” kata Kunta.

Baca juga: Indonesia tambah dua emas dari cabang para-angkat berat pada AYPG 2021 

Pada kesempatan yang sama, Deputi 1 CdM kontingen Indonesia Andar Perdana Widiastono mengaku bangga dan terkejut dengan prestasi atlet selama mengikuti AYPG 2021.

“Saya sangat bangga dengan apa yang diraih oleh kontingen Indonesia pada Asian Youth Para Games tahun ini. Prestasi ini melampaui target yang ditetapkan,” ungkap Andar.

“Meski secara umum tak ada target medali, namun ada beberapa cabang olahraga yang jauh melebihi target. Contohnya, para-renang yang awalnya hanya memasang target satu perunggu, namun ketika perlombaan para-renang justru mampu menyumbangkan empat medali emas. Hasil itu membuktikan atlet kita punya potensi besar untuk bersaing di internasional. 

“Pencapaian yang mampu mengoleksi total 37 medali itu terbilang luar biasa karena atlet-atlet muda kita mampu mengukir prestasi gemilang meski melakukan persiapan yang singkat,” tutup Andar. 

Baca juga: Para-renang Indonesia lampaui target pada gelaran AYPG 2021 
Baca juga: Para-atletik Indonesia kembali raih medali emas pada AYPG 2021 

 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021