Semarang (ANTARA News) - Korban tewas tertimpa pondasi rumah di Kelurahan Sendang Guwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, bertambah satu orang sehingga sampai Senin pagi, sudah lima orang tewas akibat insiden Minggu malam itu.

Empat korban tewas sebelumnya adalah Samiyem (32) beserta anaknya, Mariana Dwi Astuti (10), Suparini (57), dan Kartini (46), semuanya warga Gayamsari, Kelurahan Sendang Guwo. Satu lagi korban tewas,Roifah (50), meninggal dunia Senin pagi.

Roifah sempat dirawat ke RSUD Ketileng, Semarang, Minggu malam, namun tidak tertolong karena lukanya terlalu parah.

"Saya sempat membesuk korban, namun tadi pagi saya dapat laporan Bu Roifah meninggal," kata Lurah Sendang Guwo, Suparmo.

Sementara itu, empat korban luka yang dirawat di RSUD Ketileng diperbolehkan pulang, sedangkan seorang lainnya, Rugono (50) harus menjalani perawatan lanjutan di RS Bhayangkara akibat luka serius.

Suasana duka hingga Senin pagi masih menyelimuti rumah keluarga korban meninggal dunia yang akan dimakamkan Senin ini.

Insiden robohnya pondasi sebuah rumah yang menimpa rumah lainnya milik warga bernama Heru Sunarto terjadi Minggu pukul 19.15 WIB ketika di rumahnya sedang digelar pengajian yang diikuti sekitar 80 orang.

Saat pengajian berlangsung, Kota Semarang, diguyur hujan sangat deras dalam waktu lama. Tiba-tiba pondasi rumah milik Rini (35) setinggi tiga meter roboh dan menimpa rumah di bawahnya milik Heru, tempat pengajian berlangsung.

"Suara robohnya pondasi rumah itu sangat keras dan empat orang yang duduk di bagian selatan tidak bisa menyelamatkan diri karena kejadiannya sangat cepat," kata Heru. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009