Pontianak (ANTARA News) - Lima menteri lintas sektor akan menggelar rapat koordinasi mengenai percepatan pembangunan daerah perbatasan Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, di Entikong, Selasa (3/5).

"Sampai sejauh ini belum ada perubahan rencana untuk kedatangan lima menteri tersebut," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Kalbar, M Ridwan di Pontianak, Jumat.

Lima menteri yang dijadwalkan hadir tersebut yakni Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.

Menurut M Ridwan, dalam rapat tersebut akan memperkuat rencana kerja pemerintah untuk kawasan perbatasan terutama di Kabupaten Sanggau.

Selain itu, lanjut dia, para menteri ingin melihat kondisi perbatasan dan program yang sudah dilakukan. "Program-program yang berkaitan dengan bidang kerja masing-masing," kata M Ridwan.

Lokasi yang akan dikunjungi diantaranya Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong, pasar perbatasan dan bantuan sosial pemerintah untuk perkebunan kopi di Entikong.

Rombongan dijadwalkan tiba di Pontianak dari Jakarta pada Selasa (3/5) pagi dan langsung berangkat ke Entikong menggunakan helikopter.

Sorenya mereka kembali ke Jakarta menggunakan jalur yang sama. Satu menteri, Helmy Faishal Zaini dijadwalkan menginap di Sanggau semalam sebelum kembali ke Jakarta.

Kalbar mempunyai lima kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia.

Kesenjangan pembangunan daerah perbatasan kedua negara membuat warga setempat bosan dengan janji pemerintah.

Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya dalam beberapa kesempatan pernah mengutip ungkapan warga perbatasan bahwa hanya "malaikat" saja yang belum pernah mengunjungi kawasan itu.

"Karena pejabat, menteri, bahkan Presiden sudah, tetapi mereka merasa nasib dan hidup belum pernah berubah," kata Wagub Kalbar dalam beberapa kesempatan.

(T011/Z003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011