Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata mengatakan pemerintah memerlukan kelengkapan data dan informasi geospasial dari seluruh wilayah Indonesia untuk "monitoring", "reporting" dan verifikasi fenomena dan dampak pemanasan global dan perubahan iklim.

"Tanpa data dan infromasi geospasial rencana aksi untuk menghadapi dampak pemanasan global dan perubahan iklim sulit disusun, apalagi diimplementasikan," kata Menristek pada Workshop "Dampak Kenaikan Permukaan Laut pada Lingkungan Pantai Indonesia" di Bogor, Rabu.

Indonesia, menurut dia, telah mencanangkan suatu gerakan nasional menghadapi perubahan iklim yang tercakup dalam dokumen Rencana Aksi Nasional Menghadapi Perubahan Iklim (RAN MAPI) yang dikeluarkan oleh Kementerian LH pada 2007.

"Berdasarkan dokumen itu telah dibuat strategi yang detil pada masing-masing sektor mengenai rencana aksi baik pada jangka pendek dan menengah. Namun hambatan yang sangat nyata dari rencana aksi ini untuk tiap sektor adalah kurangnya data dan informasi terkait pemanasan global," katanya.

Suharna juga mendorong dikembangkannya berbagai teknologi yang mampu membuat masyarakat beradaptasi dan melakukan mitigasi terhadap dampak pemanasan global dan perubahan iklim.

"Sudah seharusnya komunitas iptek bersatu dan bersinergi mengembangkan kapasitas dan kapabilitas iptek menghadapi fenomena ini dengan teknologi hijau," kata Menteri.

Data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa selama 1990-2005 telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi antara 0,15-0,3 derajat Celcius.

Jika peningkatan suhu berlanjut diperkirakan pada 2040 lapisan esdi kutub akan habis meleleh dan jika bumi masih terus memanas maka pada 2050 akan terjadi kekurangan air tawar sehingga kelaparan akan meluas di seluruh dunia.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Dr Asep Karsidi menegaskan kesiapannya untuk melengkapi data dan informasi geospasial terkait rencana aksi adaptasi dan mitigasi terhadap dampak pemanasan global dan perubahan iklim.

Untuk kepentingan tersebut, ujar Asep, perlu diadakan dan dikembangkan jaringan observasi pasang surut laut dan Global Positioning System (GPS) yang bisa melengkapi data dan informasi geospasial dasar dan tematik yang dibutuhkan.(*)

(T. D009/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011