Bandarlampung (ANTARA News) - Ruwat laut dengan membuang kepala kerbau dan beberapa sesaji dilakukan nelayan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Lempasing, Telukbetung Bandarlampung, Minggu.

Ruwat laut dengan membuang kepala kerbau serta sesaji yang dilakukan nelayan memohon doa ungkapan syukur menggunakan beberapa perahu hias itu dilepas oleh Walikota Bandarlampung Eddy Sutrisno.

Sebelum acara ruwat laut dilaksanakan sejumlah kegiatan seperti tari-tarian digelar untuk menyemarakkan acara tersebut.

Walikota Bandarlampung Eddy Sutrisno, mengatakan acara ruwat laut merupakan tradisi masyarakat sekitar untuk memohon limpahan rezeki kepada sang pecipta Allah SWT berupa tangkapan ikan yang melimpah.

"Trasisi ini setiap tahun digelar oleh masyarkat khususnya nelayan yang berad di Teluk Lampung," tambahnya.

Sebelumnya arak-arakan kendaraan ruwat laut berisi kepala kerbau dan sesaji melintasi jalan-jalan menuju PPI Lempasing Telukbetung.

Arak-arakan itu dilepas oleh Walikota Bandarlampung Eddy Sutrisno dari Ujung Bom Kelurahan Gudang Lelang, Telukbetung Selatan.

Sementara sejumlah pengunjung yang tadinya berniat membeli ikan di PPI Lempasing juga turut menyaksikan acara ruwat laut tersebut.

"Tadinya saya ingin mencari ikan segar di sini, tapi yang ada justru keramaian yang jarang terlihat," kata salah satu warga yang ikut menyaksikan kegiatan ruwat laut itu, Jajang.

Bagi warga Bandar Lampung ini, kegiatan ruwat laut dan perahu hias hanya pernah disaksikan lewat televisi, belum pernah melihat langsung.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009