Jakarta (ANTARA News) - Majelis Permusyawaratan Rakyat menginginkan pembentukan lembaga atau badan khusus untuk memasyarakatkan empat pilar bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut keterangan pers dari Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Jakarta, Jumat, usul pembentukan badan khusus itu telah disampaikan dalam pertemuan antara pimpinan MPR dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Kamis (21/4).

Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dan Wakil Ketua MPR RI, Melani Leimena Suharli dan Lukman Hakim Saifuddin, pada Kamis (21/4) pukul 11.00 WIB, bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Kepresidenan, Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu membicarakan beberapa agenda penting di antaranya, rencana peringatan Hari Kelahiran Pancasila yang akan diselenggarakan MPR pada 1 Juni 2011 dan pembahasan usulan pembentukan badan khusus pemasyarakatan empat pilar kehidupan bernegara.

"Dalam peringatan Hari Kelahiran Pancasila tersebut, MPR mengundang Presiden SBY untuk datang dan memberikan sambutan dan beliau menyatakan kesediaannya untuk hadir," ujar Taufiq Kiemas dalam pernyataan pers usai pertemuan dengan Presiden SBY.

Ketua MPR dalam pertemuan itu juga mengusulkan agar ada pembentukan sebuah lembaga atau badan yang membantu melaksanakann sosialisasi Empat Pilar berbangsa dan bernegara sampai ke seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.

Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin menambahkan, selain mengundang Presiden SBY untuk hadir dan menyampaikan pidato, MPR juga memberi kesempatan kepada semua mantan Presiden Indonesia untuk juga menyampaikan pidato soal Pancasila.

"MPR RI juga akan mengundang semua mantan Presiden RI untuk berpidato dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni nanti" ujarnya.

Terkait dengan usulan pembentukan sebuah lembaga sosialiasi Empat Pilar, Lukman menyatakan bahwa memang sangat diperlukan institusional penanaman nilai-nilai Pancasila, kesadaran berkonstitusi (UUD NRI 1945), NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika pada setiap diri anak bangsa secara lebih terstruktur, sistematis, dan massif.

"Kami dalam kesempatan ini juga menghimbau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Negara agar melakukan upaya internalisasi nilai-nilai luhur bangsa seperti Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan jatidiri bangsa lebih diintensifkan lagi penerapannya," kata Lukman.(*)
(TZ.S023/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011