Baghdad (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Irak selamat tanpa cedera ketika satu bom di pinggir jalan meledak saat iring-iringan kendaraannya lewat di Baghdad tenggara, Senin, kata satu sumber Kementerian Dalam Negeri Irak. "Usama An-Najafai, Menteri Perindustrian, selamat tanpa cedera dalam ledakan tersebut, yang ditujukan kepada iring-iringan kendaraannya di jalan raya di dekat kabupaten Kamp Sara," kata sumber itu. Ledakan kuat tersebut merusak dua kendaraan dalam iring-iringan Menteri itu, katanya. Gerilyawan seringkali menyerang pejabat pemerintah Irak dan personil pasukan keamanan, yang mereka tuduh bersekongkol dengan pasukan pendudukan pimpinan AS. Sebelumnya kerusuhan dan lebih dari selusin bom mobil dilaporkan menyambut Tahun Baru di Irak, Ahad, saat banyak anggota keluarga merayakan pembebasan satu warganegara Siprus dan lima sandera Sudan oleh para penculik mereka. Sedikitnya 40 orang cedera dalam gelombang pemboman itu, yang melanda kota Kirkuk, yang memang sudah tegang di Irak utara, dan kota kecil tepat di sebelah utara ibukota negeri tersebut serta Baghdad sendiri, kata beberapa pejabat keamanan. Gerilyawan juga menembak hingga tewas seorang personel polisi di Mosul, kota utama di Irak utara, dan melukai dua orang lagi dalam pemboman di pinggir jalan di sebelah timur kota itu. Seorang pejabat Gerakan Demokrasi Assyria tewas oleh beberapa pria bersenjata di sebelah selatan permukiman Dura di Baghdad, kata partai politik Kristen tersebut. Beberapa pria bersenjata juga membunuh dua orang yang baru beribadah dan melukai lima orang lagi saat mereka meninggalkan masjid Hodhaifa setelah shalat pada malam hari. Lebih ke selatan, di kota kecil yang warganya campuran, Mahmudiyah, seorang tokoh Syiah dari gerakan garis keras pimpinan Moqtada As-Sadr ditembak hingga tewas oleh beberapa gerilyawan. Militer AS mengkonfirmasi seorang prajuritnya telah tewas pada Malam Tahun Baru dalam serangan mortir di Baghdad selatan, sehingga jumlah tentaranya yang tewas selama 2005 jadi sedikitnya 844, demikian catatan "Iraq Coalition Casualty Count", satu organisasi nir-laba yang melacak korban jiwa dan cedera. Jumlah korban jiwa tersebut turun sedikit dari 848 yang tercatat pada 2004. Lebih dari 30 prajurit dari negara lain koalisi juga tewas di Irak pada 2005. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006