Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi dan Informasi Ruhut "Poltak" Sitompul tidak bisa memprediksi apakah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan masih dipertahankan di koalisi atau bakal didepak.

"Saya tidak tahu apakah jurang pemisah makin jauh atau tidak. Sebelumnya antara Partai Demokrat dan PKS memang kurang "mesra". Apalagi kejadian terakhir. Itu diserahkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Ruhut, di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, hingga kini, PKS belum pernah diajak bicara soal koalisi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ini mungkin campur tangan yang Kuasa untuk mendepak PKS dari koalisi. Mereka selama ini mengaku dekat dengan sorga, di depan kita sok suci tapi kadernya suka nonton gambar porno. PKS sudah jatuh tertimpa tangga," kata Ruhut.

Yang pasti, kata dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan suka dengan perilaku seperti itu.

"Tentunya kalau PKS tetap masuk ke koalisi, dikhawatirkan  akan mempengaruhi citra koalisi," kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Sebagai sesama anggota DPR RI, Ruhut menyesalkan perilaku Arifinto yang ketangkap dan diabadikan oleh salah seorang fotografer yang biasa meliput di gedung parlemen.

"Ya tentu kita menyesalkan kejadian tersebut. Saya rasa dia kurang waspada saja," kata Ruhut.(*)
(Zul/R009)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011