Jakarta (ANTARA News) - Eko Hendro Purnomo atau lebih dikenal dengan panggilan Eko Patrio akan mengadukan Wakil Ketua DPR Pramono Anung ke Badan Kehormatan DPR terkait pernyataannya yang menyebut bahwa anggota-anggota DPR dari kalangan artis tidak pernah bersuara di parlemen.

"Saya merasa terhina, tersinggung dan terdzalimi dengan statement Pramono Anung itu, sehingga rakyat, khususnya di daerah pemilihan saya juga ikut terluka," kata anggota Fraksi PAN, Eko Patrio, kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Selasa.

Menurut Eko, pernyataan Pramono Anung itu tidak berdasar sama sekali dan tidak ada parameternya. Seharusnya Pramono Anung melihat dan melakukan cross check, baik di persidangan komisi maupun pernyataan-pernyataan Eko lainnya di berbagai media massa.

Oleh karena itu, Eko Patrio menuntut Pramono Anung agar mengklarifikasi pernyataannya itu dan apabila tuntutan tersebut diabaikannya, maka Eko siap membawa persoalan itu ke Badan Kehormatan DPR serta sejumlah langkah hukum lainnya.

Sebelumnya saat berbicara dalam kuliah umum Manajemen Komunikasi Politik, Jurusan Komunikasi Universitas Diponegoro, pada 29 Maret 2010, Pramono Anung menyatakan bahwa sekitar 17 persen anggota DPR RI tidak pernah bicara menyampaikan gagasan dan ide untuk kepentingan publik atau menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

Dalam kelompok ini, menurut politisi PDIP itu, adalah para artis sinetron, seperti Primus Yustisio, Eko Patrio dan Vena Melinda.

Pada kesempatan itu, Pram juga menyatakan bahwa para artis tersebut memang pernah berbicara di depan media. Namun bahan pembicaraannya kadang tidak terkait dengan masalah publik, semisal berbicara tentang berapa harga sepatu atau harga tas. Padahal, politik itu adalah berbicara.

Menurut Eko Patrio, pihaknya juga menyesalkan adanya anggapan bahwa para pekerja seni yang kini berkiprah di pentas politik DPR RI selalu dipandang sebelah mata dan seolah-olah ditempatkan pada kasta terendah.

Pada bagian lain, Eko menyampaikan sejumlah fakta hasil survei yang dilakukan lembaga peneliti Charta Politica. Dalam hasil penelitian itu terungkap bahwa Eko Patrio masuk dalam 10 besar tokoh PAN yang masuk dalam agenda media massa.

Sepuluh besar tokoh PAN dengan intensitas pernyataan tertinggi yang direkam media massa untuk periode 1-14 Maret 2011 adalah Hatta Rajasa, Bima Arya, Tjatur Sapto Edy, Patrialis Akbar,Taufik Kurniawan, Eko Hendro Purnomo, Wa Ode Nurhayati, Taslim dan Yahdil Abdi Harahap.

Sementara untuk tingkat fraksi, menurut hasil survei itu, Eko Patrio berada pada peringkat kedua setelah Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy.

(D011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011