Kudus (ANTARA News) - Tim Persiku Kudus berhasil mempertahankan rekor tidak terkalahkan di kandang setelah menaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor telak 3-0 pada lanjutan Kompetisi Divisi Utama di Stadion Wergu Wetan Kudus, Sabtu.

Sejak wasit meniup peluit pertandingan dimulai, tim tuan rumah langsung mengambil inisiatif menyerang.

Hasilnya, tujuh peluang tercipta pada menit-menit awal pertandingan, namun peluang matang tersebut belum membuahkan hasil karena penyelesaian akhir yang terlalu terburu-buru.

Kegagalan ujung tombak Persiku membobol gawang lawan tak lepas dari penampilan kiper Persebaya Surabaya, Aditya yang tampil sempurna dalam menjaga gawangnya.

Para pemain tuan rumah, sempat frustasi menyusul sejumlah peluang yang tercipta berhasil digagalkan Aditya.

Tim tamu di bawah asuhan Suwandi, bukannya tanpa perlawanan, namun upaya membangun serangan berhasil dipatahkan sejumlah lini tengah pemain tuan rumah.

Tendangan ke gawang lawan oleh Persebaya sangat minim dan belum mampu membuat peluang yang mengancam gawang tim Persiku yang dijaga kiper Dedi Haryanto.

Memasuki menit ke-34, Agus Santiko berhasil memecah kebuntuan setelah memanfaatkan umpan pendek Dadan Suhendar dan berhasil diteruskan Agus Santiko untuk mengoyak jala gawang lawan untuk menjadikan 1-0 bagi tuan rumah.

Pemain tuan rumah semakin termotivasi untuk menambah keunggulan, beruntung Aditya yang berada di bawah mistar gawang berulang kali mementahkan bola yang mengarah ke gawang.

Pada menit ke-41, Dadan Suhendar, pemain bernomor punggung 27 berhasil menambah keunggulan menjadi 2-0, setelah memanfaatkan umpan Alejandro Tobar dengan sundulan kepala.

Gol kedua tersebut, sempat diprotes sejumlah pemain lawan karena Dadan Suhendar dianggap berdiri dalam posisi "offside".

Tuan rumah memiliki peluang menambah keunggulan pada menit-menit akhir babak pertama, namun umpan silang Handi dari sisi kiri pertahan lawan gagal dijangkau Dadan Suhendar yang siap menyambut bola dengan sundulan kepala.

Hingga pertandingan babak pertama usai, kedudukan kedua kesebelasan tetap 2-0 untuk keunggulan tim tuan rumah.

Memasuki babak kedua, tim asuhan Lukas Tumbuan tampil ngotot untuk menambah keunggulan lewat variasi serangan dari sisi kiri, kanan, dan tengah.

Ketangguhan penjaga gawang lawan tetap teruji hingga babak kedua, menyusul peluang yang dimiliki sejumlah pemain tuan rumah gagal menghasilkan gol.

Sementara upaya tim tamu memperkecil kekalahan lewat duet Charles Orokn dan Saiful tidak membuahkan hasil, karena lini belakang Persiku yang dikomandoi George Oyedepo dan kawan-kawan tampil disiplin dalam mematahkan setiap serangan yang dibangun tim tamu.

Satu menit jelang bubar, Arif Fatchul berhasil membobol gawang Aditya sekaligus memperbesar kemenangan tim Persiku Kudus menjadi 3-0.

Proses terjadinya gol berawal dari umpan George Oyedepo melalui sundulan kepala kepada Arif Fatchul yang berada tepat di depan gawang saat menyambut tendangan sudut dari sisi kanan pertahanan lawan.

Hingga wasit asal Bontang, Nurdin meniup peluit panjang tanda babak kedua berakhir, kedudukan masih tetap 3-0 untuk kemenangan tim tuan rumah, sekaligus menjaga rekor tak pernah kalah di kandang.

Pada pertandingan itu, wasit asal Bontang mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Persebaya Surabaya, yakni Arif Sulkan dan Loumbu.

Menanggapi kekalahan 0-3, pelatih Persebaya Suwandi ketika diwawancarai, enggan berkomentar dan memilih meninggalkan lapangan menuju kamar ganti untuk tim tamu.

Sementara itu, asisten pelatih Persebaya, Bambang Sumantri mengakui, penampilan tim tuan rumah cukup bagus.

"Hanya saja, sejak terciptanya gol kedua tim tuan rumah yang berbau `offside`, semangat para pemain kami mulai menurun," ujarnya.

Ia menganggap, kepemimpinan pengadil lapangan cenderung berpihak kepada tim tuan rumah.

"Hal ini, wajar terjadi di setiap pertandingan. Biasanya, tuan rumah lebih diuntungkan oleh kepemimpinan wasit dengan persentase 60-40 persen," ujarnya.(*)
(U.KR-AN/a032)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011