Padang (ANTARA News) - Penangan bencana gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi (RR) karena masa tanggap darurat berakhir pada 31 Maret 2011 setelah diperpanjang hingga tiga kali.

Bupati Kepulauan Mentawai, Edison Seleleubaja menyebutkan Kamis, bahwa mulai 1 April 2011 penanganan bencana bagi korban gempa dan tsunami Mentawai masuk pada tahap rehab-rekon atau pembangunan hunian tetap (Huntap).

Menurut Edison, masuk ke tahap pembangunan hunian tetap untuk korban bencana tsunami 25 Oktober 2010 lalu, karena pembangunan Huntara sebagai penangan dalam masa transisi sudah selesai.

Bahkan, sudah terselesaikan sebanyak 1.656 unit rumah sementara --berbahan dinding papan triplek-- di Pagai Selatan dan Pagai Utara. Malahan Huntara yang dibangun melebihi dari rencana awal dengan jumlah 1.631 unit (Sesuai SK).

Terkait, kenyataan pada lokasi lapangan sehingga Pemkab Mentawai harus menambah lagi, maka jumlah total Huntara menjadi 2.072 unit yang tersebar pada sejumlah titik.

Penambahan itu, terpaksa dilakukan karena ada bengkalai pekerjaan yang tertahan dari NGOs yang tidak dilaporkan, seperti di Kampung Tumalei dan Mahoney di Kecamatan Pagai Utara.

Kendati sisa pengerjaan terhadap Huntara, Pemkab Mentawai akan mengupayakan penyelesaiannya pada April 2011, sembari mempersiapkan pembangunan Huntap.

Menurut Bupati Mentawai, berkaitan dengan Huntap diperlukan terlebih dahulu diambil kata sepakat dengan masyarakat di titik-titik pengungsian dalam waktu cepat.

Sebelumnya pada Rabu (30/3) ketika serah terima Huntara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke Pemkab Mentawai, Derektur Tanggap Darurat BNPB, Tri Budiarto mengatakan persiapan tahap rehab-rekon sedang dibahas di tingkat pusat.

Namun, waktu yang pastinya dan berapa besaran anggaran untuk pembangunan hunian tetap korban gempa dan tsunami Mentawai, belum bisa dipastkan.

"Yang jelas rahab-rekon segera, jika masa tanggap darurat sudah diputuskan berakhir Maret 2011," katanya.

Sementara itu, korban tsunami yang sudah berdiam di Huntara KM 5,5 Dusun Rua Monga telah mendapatkan informasi, bahwa hunian tetap akan dibangun pada lokasi Huntara sekarang.

Lermin (59) mengatakan informasinya untuk Huntap akan dibangun pemerintah 12x13 meter persegi, tapi belum tahu menyakut perkarangan atau lahan pertanian.

Namun, pengungsi minta kalau bisa ada juga lahan untuk pengembangan tanaman di tempat hunian tetap yang akan didirikan nantinya.

"Kalau bisa, tentu kita berharap ada juga lahan untuk tanaman, karena lahan ladang petani sudah jauh jaraknya dari lokasi tempat tinggal," katanya. (SA/K005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011