Jakarta (ANTARA News) - Komisi VII DPR meminta Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) meningkatkan produksi minyak mentah agar mencapai target APBN 2011 sebesar 970.000 barel per hari.

Permintaan tersebut merupakan kesimpulan rapat dengar pendapat Komisi VII DPR dengan Kepala BP Migas R Priyono di Jakarta, Selasa.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Achmad Rilyadi mengatakan, pencapaian target produksi minyak tersebut menjadi penting mengingat harga minyak yang tinggi saat ini akan memberikan penerimaan negara yang maksimal.

"Kami dapat menerima kalau pada triwulan pertama 2011 produksi minyak belum tercapai karena kendala cuaca. Namun, kami harapkan mulai triwulan kedua, produksi minyak harus ditingkatkan," katanya.

Sampai Maret 2011, produksi minyak tercatat hanya mencapai 883.000 barel per hari atau 91 persen dari target sesuai APBN 2011 sebesar 970.000 barel per hari.

Sementara, produksi gas bumi pada periode yang sama mencapai 98,25 persen dari target APBN sebesar 7.769 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) atau 7.633 BBTUD.

Sehingga, produksi minyak dan gas secara total mencapai 95,2 persen dari target APBN sebesar 2,31 juta barel setara minyak per hari.

Penerimaan negara dari sektor migas sampai Maret mencapai 13 persen di atas target APBN.

Pencapaian penerimaan di atas target tersebut lebih dikarenakan harga minyak yang berada di atas asumsi APBN sebesar 80 dolar AS per barel.

Rilyadi juga mengatakan, tidak beralasan kalau azas cabotage menjadi sebab produksi minyak tidak mencapai target APBN.

Karena, lanjutnya, berdasarkan survai yang dilakukan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) terhadap kontraktor migas pada November-Desember 2010, azas cabotage tidak mempengaruhi produksi.

Sementara, Anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha menambahkan, BP Migas mesti serius mengatasi kerusakan peralatan yang tidak terduga.

"Jadi, bagaimana mengubah kegagalan teknis peralatan menjadi tidak gagal, sehingga produksi meningkat," katanya.

Priyono mengatakan, penurunan produksi pada Desember 2010 hingga Maret 2011 akibat cuaca memang cenderung ekstrim dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, lanjutnya, pada September 2011, pihaknya optimis produksi minyak mencapai 980.000 barel per hari.

Peningkatan produksi di antaranya berasal dari PT Pertamina EP dari 122.000 barel per hari menjadi 140.000 barel per hari, West Madura dari 14.000 ke 29.000 barel per hari, dan Blok Cepu, Jatim yang akan meningkat menjadi 25.000 barel per hari pada Juli-Agustus 2011 dari sebelumnya 20.000 barel per hari.(*)

(T.K007/E008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011