Jakarta (ANTARA) - Para seniman lintas komunitas berkolaborasi merayakan HUT ke-53 Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) secara terbatas dengan protokol kesehatan di halaman Gedung Teater Besar, TIM Jakarta Pusat, Rabu malam.

Peringatan HUT ke-53 TIM tersebut dilakukan oleh perwakilan komunitas guna mengantisipasi kerumunan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 di DKI Jakarta.

Baca juga: Jakpro: pembukaan proyek TIM ke publik bentuk keterbukaan informasi

"Acara ini kolaborasi bersama semua komponen yang ada di TIM ini. Karena masih PPKM Level 1, kita juga membatasi maksimal 75 persen. Ini pun kita batasi lagi menjadi kurang dari 50 persen kapasitas," kata Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi UP PKJ TIM, Eko Wahyu Wibowo di Jakarta, Rabu malam.

Selain menerapkan protokol kesehatan, seperti mewajibkan penggunaan masker pada panitia, pengelola TIM juga melakukan pengetatan dan pemeriksaan melalui aplikasi PeduliLindungi.

Sementara itu, Ketua Panitia Bersama HUT ke-53 PKJ TIM, Mujib Hermani mengatakan peringatan pada tahun ini menjadi kali pertama sejak pandemi COVID-19 dan masa revitalisasi TIM.

"Ini sebetulnya pertama kali karena sejak pandemi dan TIM direvitalisasi tidak ada peringatan. Kawan-kawan seniman bisa semacam reuni karena selama ini mereka hanya di studio, sekarang bisa tampil langsung," ujar Mujib.

Adapun acara Peringatan HUT ke-53 TIM dimulai dengan karnaval seni budaya di trotoar depan Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat pada pukul 16.00-17.30 WIB.

Baca juga: Proyek revitalisasi TIM dibuka untuk umum setiap Kamis

Karnaval dengan busana etnik Nusantara ini menampilkan atraksi seni rupa, musik, teater, puisi, tari, dan parade 30 pahlawan seniman yang berjasa bagi Taman Ismail Marzuki.

Foto para pahlawan seniman yang ditampilkan dalam parade tersebut, antara lain Chairil Anwar, Arifin C. Noer, Asrul Sani, Benyamin Sueb dan Sapardi Djoko Darmono.

Kemudian dilanjutkan pada puncak acara HUT ke-53 TIM di Plaza Teater Besar. Sejumlah pertunjukan yang ditampilkan, yakni teater monolog David Karo-Karo, pertunjukan tari dari Cikini Art Stage (CAS), pembacaan puisi oleh Soetardji Calzoum Bachri dan Sihar Ramses Simatupang.

Selain itu, juga ada penampilan grup musik dari Jali Gimbs, Arafat Ensamble, Lokal Ambience dan RTJ Band, serta pemutaran Film Puisi "Binatang Jalang" karya Charil Anwar dari sutradara Exan Zen dan produksi Under Banner.

Baca juga: Video "Taman Ismail Marzuki Dulu, Kini, dan Nanti" raih juara JMR

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021