Jakarta (ANTARA) - Said Salahudin menyatakan diri mundur dari jabatan sebagai sekretaris jenderal DPN PKP dan keanggotan partai tersebut karena perbedaan pandangan dengan Ketua Umum DPN PKP, Yussuf Solichien.

"Hari ini kami menyatakan mundur sebagai Sekjen PKP dan keanggotaan partai, dan saya tidak akan gunakan untuk berdebat (terkait persoalan internal PKP). Forum untuk mendiskusikan masalah tersebut sudah lewat," kata Salahuddin, dalam konferensi pers secara daring, Rabu.

Ia mengakui bahwa sejak awal banyak perbedaan pandangan dengan Solichien, namun sempat dibicarakan untuk mencari solusi agar kepentingan partai politik itu tidak terganggu.

Baca juga: DPN PKP lantik kepengurusan periode 2021-2026

Menurut dia, sejak Juni 2021 dia dan Solichien terlibat langsung untuk mengelola partai secara lebih baik dari sebelumnya.

"Sekitar Juni-Juli 2021 ada pandangan kurang pas sehingga ada rasa untuk tidak melanjutkan kerja di PKP karena ada yang kurang pas untuk membangun 'ikatan' dengan beliau. Namun keinginan untuk mundur itu terkubur saat teman-teman pengurus di tingkat nasional memberi dukungan untuk bersinergi dengan ketua umum," ujarnya.

Salahuddin mengatakan, dalam prosesnya justru pengurus di daerah khususnya di tingkat provinsi menginginkan diselenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa karena merasa tidak nyaman dengan kepemimpinan sang ketua umum DPN PKP.

Baca juga: Sekjen PKP dukung desakan dilaksanakan Munaslub

Namun menurut dia, permintaan Musyawarah Nasional Luar Biasa itu dia tolak karena pengurus daerah menginginkan dia menjadi ketua umum DPN PKP karena partai politik harus dikelola secara proporsional dan dia bukan politisi yang oportunis.

"Kondisi saat ini sangat berbeda, muncul dorongan Munaslub dari DPP jadi sulit untuk dicegah, karena hak DPP untuk Munaslub dan dibenarkan dalam AD/ART partai," katanya.

Ia mengaku setuju dilakukan Munaslub karena ada beberapa kebijakan ketua umum yang tidak sejalan dengan pandangannya dalam membangun PKP ke depan.

Baca juga: PKP bahas penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan Presiden

Namun menurut dia, beberapa pengurus daerah yang awalnya setuju dilaksanakan Munaslub, tiba-tiba berbalik arah dan plin-plan atas putusannya.

"Saya merasa bahwa PKP bukan lagi 'rumah' yang nyaman bagi saya untuk berjuang, bukan karena pengurus daerahnya, pengurus banyak yang baik-baik. Namun kepemimpinan ketua umum yang dalam pandangan saya tidak sejalan," ujarnya.

Dalam konferensi pers itu beberapa pengurus DPN dan daerah PKP juga menyatakan mundur dari jabatan serta keanggotannya di PKP.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021