Medan (ANTARA News) - Sumatera Utara sejauh ini dinilai belum memiliki konsep yang jelas perihal bagaimana melayani calon investor, yang kemudian berdampak nyata terhadap penurunan investasi di daerah itu.

"Ini kesalahan pemerintah provinsi sendiri. Selama ini kita memang belum memiliki konsep nyata untuk menarik investasi," ujar anggota Komisi B Bidang Perekonomian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumut Tengku Dirkhansyah Abu Subhan Ali ketika menjawab ANTARA di Medan, Kamis.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut Salman Ginting mengakui nilai investasi di Sumut pada 2010 mengalami penurunan drastis dibanding tahun 2009.

Realisasi investasi berdasarkan izin usaha tetap (IUP) penanaman modal asing yang pada 2009 mencapai 940,3 juta dolar AS turun tajam menjadi hanya 290,63 juta dolar AS pada 2010.

Menurut dia, hambatan terbesar dalam investasi di Sumut masih seputar persoalan klasik, yakni perizinan yang berbelit, ketersediaan energi dan infrastruktur yang tidak memadai serta minimnya dana promosi.

Tengku Dirkhansyah Abu Subhan Ali menilai, persoalan investasi di Sumut tidak hanya seputar masalah klasik tersebut. "Ada persoalan lain yang lebih mendasar, dan itu sangat bergantung pada kebijakan pemerintah daerah," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat yang akrab disapa Dicky itu menyebutkan, sampai saat ini Sumut juga belum memiliki peraturan daerah (perda) yang mengatur kemudahan dalam berinvestasi.

Akibatnya, hingga kini daerah itu sama sekali tidak memiliki acuan dalam melayani calon-calon investor. "Sesungguhnya kita belum memiliki kesiapan untuk menerima dan melayani investor," katanya.

Dicky yang juga Wakil Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut merujuk sejumlah kebijakan Provinsi Jawa Timur dalam melayani investor. Jatim dinilai mampu memberi banyak kemudahan dan keleluasan bagi investor.

"Mereka (Jatim) selalu mencoba memahami apa yang diinginkan investor, bukan justru memaksakan kehendak kepada investor seperti yang selama ini cenderung selalu kita lakukan," jelasnya.

Lebih jauh dari itu, ia bahkan menilai daerah-daerah di Sumut belum sepenuhnya memahami keunggulan dan potensi sendiri, sehingga pada akhirnya tidak jelas apa yang dapat ditawarkan kepada investor.

"Intinya, kita sama sekali tidak punya desain besar untuk menjaring investasi. Investor belum dijamu dengan baik di sini, baik melalui perizinan, ketersediaan infrastruktur, energi, maupun keramahtamahan. Ini yang harus dibenahi dulu, baru kita bisa banyak berharap investasi akan banyak masuk ke daerah ini," ujar Tengku Dirkhansyah Abu Subhan Ali. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011