Jakarta (ANTARA) - ExxonMobil Lubricants melalui merek pelumas Federal Oil Indonesia mengatakan bahwa dua pebalap Federal Oil Gresini Moto2 (FOGM2) sudah tampil maksimal di Algarve, Portugal pada Minggu (7/11) kemarin.

Federal Oil Marketing General Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, Hasril Arsyad berharap FOGM2 bisa meraih banyak poin pada sesi terakhir balapan Moto2 di Valencia pada pekan depan.

"Hasil itu memang tak sesuai dengan pengharapan melihat hasil kualifikasi start dari posisi tiga yang punya potensi podium kemenangan. Diggia sudah berusaha membalap dengan hati agar bisa finish dan meraih 5 poin, dan Bulega terkendala dengan sulitnya mendapat setelan motor,” ungkap Hasril dalam siaran pers, Senin.

"Masih ada potensi bagi Diggia untuk menunjukkan performa terbaik untuk mengunci posisinya di klasemen pembalap Moto2 2021," ujar Hasril. Ia berharap tambahan poin yang besar akan membuat bangga tim, penggemar moto2 dan konsumen Federal Oil Indonesia.

Di Giannantonio yang start dari posisi tiga telah berjuang mempertahankan posisi namun harus finis di posisi sebelas, sedangkan Nicolo Bulega start dari posisi 27 finis posisi 22.

Kesalahan pemilihan ban menjadi kendala Di Giannantonio untuk mempertahankan posisi dari awal lap dan bersaing dengan lima besar pembalap terdepan.

"Kami kemungkinan melakukan kesalahan di pemilihan ban. Kami memilih ban kompon lebih soft yang diperkirakan membuat lebih kompetitif terutama di awal balapan, tapi performanya cepat turun setelah beberapa lap dan berakhir dengan balapan sulit. Sayang sekali, karena dengan kompon lebih keras situasinya akan lebih beda,” kata Di Giannantonio yang akrab dipanggil Diggia.

Dari hasil Moto2 Algarve ini, Diggia masih bisa mempertahankan posisi 7 di klasemen pembalap Moto2 2021 dengan total 141 poin.


Baca juga: Federal Oil Indonesia harap FOGM2 tampil maksimal di Algarve

Baca juga: Federal Oil apresiasi raihan poin penting FOGM2 di Italia

Baca juga: Federal Oil Indonesia ingin FOGM2 raih poin maksimal di Italia
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021