Surabaya (ANTARA News) - Dirut PT PLN Dahlan Iskan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla tampak meramaikan puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-65 yang digelar PWI Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat malam.

"Pak Gubernur, warga Jatim yang ada di Jakarta dalam keadaan baik-baik saja. Ada yang jadi Ketua Partai, ada yang jadi Dirut PLN," kata Ketua PWI Pusat Margiono dalam sambutannya sambil menatap ke arah Anas Urbaningrum dan Dahlan Iskan.

Dalam puncak HPN di Jatim itu, Jusuf Kalla, Prof Priyo Suprobo (Rektor ITS), Anas Urbaningrum, Dahlan Iskan, Gubernur Jatim Soekarwo, Sahat Simanjuntak (Ketua Harian PB Pertina), dan Achmad Fauzi (Ketua Dewan Kesenian Jatim) menerima "Anugerah PWI Jatim."

Tidak hanya itu, PWI Jatim juga memberikan sejumlah penghargaan korporasi berkinerja jempolan, wartawan senior, wartawan berprestasi yang memenangkan lomba karya tulis dan karya foto, serta insan olahraga berprestasi, di antaranya pewarta foto ANTARA Biro Jatim Eric Ireng yang menjadi pemenang lomba karya foto HPN ke-65.

Lain halnya dengan Dahlan Iskan yang menerima penghargaan karena dinilai sebagai pembawa perubahan di PLN sejak dilantik 23 Desember 2010. Tahun pertama menjabat, Dahlah mengunjungi semua jaringan listrik mulai dari Sabang-Marauke maupun Miangas sampai Pulau Rote.

Langkah yang paling mencolok di penghujung tahun 2010 adalah pencanangan layanan "Sejuta Sambungan Listrik" dan deklarasi "Indonesia Terang Tanpa Byar Pet."

Namun, Dahlan mengaku belum saatnya menerima penghargaan. "Karena ada beberapa wilayah di Jawa Timur yang belum merasakan manfaat listrik, di antaranya di Pulau Kangean dan Gili Ketapang," katanya.

Bahkan, di Kangean, warga setempat berkali-kali melakukan unjuk rasa di kantor PLN hingga 16 kali dalam durasi waktu tertentu, termasuk Kepala Kantor PLN setempat diarak keliling pulau dan dicaci maki.

"Tapi, insya-Allah, tahun ini telah tersambung semuanya melalui penyambungan kabel bawah laut," kata mantan CEO Jawa Pos Grup itu.

Sementara itu, Anas Urbaningrum yang menerima penghargaan di bidang politik pun menyebut Margiono sebagai presiden PWI, Dahlan Iskan sebagai Presiden PLN, dan Soekarwo sebagai Presiden (lokal) Jatim.

"Saya masih harus banyak belajar. Ibarat buku, saya masih di pembukaan, lain dengan Pak Jusuf Kala yang sudah di kesimpulan," kata putra kelahiran Blitar, Jatim itu tersenyum.

Tokoh penerima penghargaan lainnya adalah Jusuf Kalla yang dinilai sebagai sosok pengabdi kepada bangsa dan negara yang abadi, karena PMI Pusat memiliki kontribusi dan kinerja yang sangat berarti bagi kemanusiaan ketika terjadi erupsi Gunung Merapi.

Sementara Gubernur Soekarwo dinilai telah berhasil membangun tatanan ekonomi Jatim hingga pertumbuhannya bisa melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

"Landasan teoritik pembangunan ekonomi yang saya ambil merupakan perpaduan kebaikan dari dua mazhab ekonomi yang sebelumnya mewarnai kehidupan ekonomi Indonesia. Mazhab itu saya beri nama `Jatimnomics`," katanya.

Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo itu menjelaskan "Jatimnomics" yang digagas merupakan konsep pembangunan yang "pro poor" (pro masyarakat miskin), "pro job" (pro pekerjaan atau anti-pengangguran), dan "pro growth" (pro pertumbuhan ekonomi).

"Jatimnomics juga merupakan penguatan peran negara (strong institutional government) dalam ekonomi pro pasar melalui insentif policy yakni mempermudah fasilitas perizinan, jaminan keamanan, ketersediaan lahan, listrik, dan iklim tenaga kerja yang kondusif sebagaimana yang dipersyaratkan oleh pengusaha," katanya.

Peran negara yang juga penting dalam Jatimnomics adalah peran negara yang lebih komunikatif dengan pasar agar efek samping pasar bebas dapat terus terantisipasi dan tidak sampai memperpuruk nasib rakyat, bahkan negara juga berperan memberikan perlindungan (jaminan) penciptaan modal dan kesempatan untuk mendapatkan sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan oleh rakyat.

"Jumlah UMKM di Jawa Timur mencapai 4,2 juta dan hanya 30 persen UMKM yang feasible dan bankable, sedangkan 70 persen UMKM itu feasible tetapi tidak bankable, karenanya pemerintah berfungsi sebagai `guarantee agent` (lembaga penjamin) melalui PT Jamkrida, sebuah lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Jawa Timur yang pertama berdiri di Indonesia," katanya.

Dalam puncak HPN ke-65 di Grahadi itu, Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD juga menerima penghargaan, karena dinilai mampu meningkatkan peringkat ITS di antara sejumlah universitas di dunia, bahkan di Indonesia telah menduduki peringkat pertama.(*)

(T.E011/A040)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011