Bogor (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menyatakan salut dan mendukung inisiatif aktris kawakan Christine Hakim yang membuat film dokumenter tentang autisme.

"Kami melayani rehabilitasi penderita autis, khususnya anak berkebutuhan khusus melalui panti atau kerja sama dengan LSM," katanya seperti disampaikan Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Hubungan Media dan Tata Kelola Pemerintahan Sapto Waluyo melalui layanan pesan singkat (SMS) yang diterima ANTARA di Bogor, Jumat.

Mensos hari itu menerima kunjungan Christine Hakim yang ditemani Andreas Harry (neurologis) dan Ricky Avenzora (pakar kehutanan IPB yang juga penderita autis) untuk melaporkan tentang pembuatan film dokumenter mengenai autisme itu.

"Potensi warga autis ternyata sangat dahsyat," kata Mensos.

Pada kesempatan itu, Mensos juga menyatakan kekagumannya saat diberitahu bahwa Albert Einstein adalah salah satu penderita autis.

Sementara itu Christine Hakim menyatakan prestasi anak dan penderita autis, termasuk yang berkecimpung dalam dunia seni dan budaya juga mengagumkan.

"Ada anak autis yang ahli lukis dan karyanya dihargai sampai ratusan juta rupiah," kata pemeran utama film "Tjoet Nyak Dien" itu.

Sedangkan Andreas Herry menyatakan jumlah penderita autis di Indonesia cukup besar. "Prevalensi autis di Indonesia cukup tinggi, yakni 8/1000 penduduk (sekitar 1,8 juta). Kondisi mereka beragam, ada yang tenang atau agresif, tapi mayoritas memiliki bakat khusus," kata Andreas.

Mensos berharap kerja sama pemerintah dan masyarakat, serta LSM dapat terwujud dalam bentuk sosialisasi kepada orang tua dan publik menymbut Hari Autis se-Dunia pada 4 April mendatang.

(A035/B009/S022)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011