Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu, karena para pedagang bersiap untuk kemungkinan keputusan kebijakan Federal Reserve AS mengurangi stimulus era pandemi.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terperosok 37,78 poin atau 1,25 persen, menjadi ditutup di 2.975,71 poin.

Perdagangan tipis karena banyak yang berada dalam mode "tunggu dan lihat" menjelang keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), sementara penyebaran COVID-19 di China juga melemahkan sentimen, kata Kim Seok-hwan, seorang analis di Mirae Asset Securities .

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics merosot 1,54 persen dan rekannya SK Hynix terpuruk 1,86 persen, sementara LG Chem anjlok 5,66 persen dan Naver turun 1,83 persen.

Saham Kakao Pay Corp meningkat berlipat ganda dari harga IPO dalam debut perdagangannya, karena pertumbuhan transaksi dan layanan lainnya yang diharapkan oleh fintech itu membangkitkan selera investor.

Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir merosot dipicu aksi jual investor asing

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 448,7 miliar won di papan utama.

Won dikutip pada 1,181,6 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,61 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,174,4.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.181,5 per dolar, turun 0,3 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1,182,6.

Won telah kehilangan 8,1 persen terhadap dolar sepanjang tahun ini.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,01 poin menjadi 108,17.

Sementara imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 0,4 basis poin menjadi 2,036 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan turun 1,1 basis poin menjadi 2,469 persen.

Baca juga: Rupiah terus melemah, pasar menunggu hasil rapat bank sentral AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021