Jakarta (ANTARA) - Perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 menghadirkan kompetisi desain yang ditujukan untuk menjaring talenta muda dalam mewujudkan fesyen Muslim yang berkelanjutan (sustainable).

Mengutip keterangannya pada Minggu, ISEF yang bekerja sama dengan Indonesian Fashion Chamber dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC), menghadirkan kompetisi Modest Young Designer Competition (MYDC) yang juga ditujukan agar sektor fesyen Muslim nasional semakin berwarna.

Diharapkan pula kompetisi ini dapat memotivasi generasi muda untuk meningkatkan kompetensi busana muslim Indonesia agar memiliki daya saing tinggi di pasar nasional dan global.

Baca juga: Wapres: Industri halal berperan strategis tingkatkan ekonomi nasional

Untuk mengikuti kompetisi ini, peserta mengirimkan sketsa desain ready to wear muslim yang menerapkan konsep sustainable fashion dengan mengeksplorasi kekayaan konten lokal dan mengaplikasi tren warna, motif, serta material tekstil.

Kriteria penilaian kompetisi ini berdasarkan kreativitas, orisinalitas, daya pakai, kerapihan, ketepatan pemilihan bahan, daya jual, dan kesiapan dari segi bisnis.

"Diharapkan lomba ini dapat mencetak desainer baru, generasi baru, untuk mewarnai dan mengembangkan potensi industri fesyen muslim Indonesia secara berkelanjutan," ujar Ketua Dewan Juri dan Advisory Board Indonesian Fashion Chamber/IFC sekaligus dewan juri MYDC 2021, Taruna K. Kusmayadi.
Kolase koleksi dari Andrean Nuur Ramadan, Maame K Putri dan Andika Kurniawan dalam perhelatan ISEF 2021 hari ketiga, akhir Oktober 2021. (ANTARA/ISEF 2021)


Adapun 13 finalis MYDC 2021 terpilih yaitu Leli Al Idrus, Nur Faridatus, Galuh Agnes, Andika Kurniawan, Zukhaila Noor Failasufa, Rohanita, Maame K. Bankah, Bagaskara Panuluh, Andrean Nur, Lutfiaz Tri Annisa, Taufik Hidayat, Yulia Rostiani, dan Fista Wulan.

Rangkaian pameran fesyen ini digelar di Assembly Hall JCC dengan konsep Fashion Parade, dan di Lower Lobby JCC dengan konsep Fashion Presentation karya perancang mode Indonesia dan anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) sektor fesyen dan aksesoris dengan mengusung tema "New Normal is Sustainable Fashion".

Sejumlah 339 pelaku usaha di sektor fesyen muslim tanah air berkesempatan memasarkan produknya dalam Exhibition & Indonesia Halal Showcase yang diselenggarakan secara luring di Assembly Hall JCC dan secara virtual melalui www.isef.co.id sampai Desember 2021.

Guna kegiatan business matching, ISEF tahun ini meningkatkan jumlah kehadiran buyer/reseller nasional maupun internasional.
Kolase koleksi dari Ria Miranda, Bagaskara Panuluh dan Zoya dalam perhelatan ISEF 2021 hari ketiga, akhir Oktober 2021. (ANTARA/ISEF 2021)


Sebagai dukungan untuk memperkuat kesiapan pelaku usaha fesyen muslim Indonesia dalam menangkap peluang pasar global, Indonesian Diaspora Business Council (IDBC) mengadakan DIASPORA TALK dalam acara ISEF 2021 dengan menghadirkan narasumber diaspora di sektor fesyen dari berbagai negara antara lain Middle East, Eropa, Amerika, Australia, dan China.

Diaspora Talk kali ini mengangkat tema "Style and Behaviour Since Pandemic" dengan menghadirkan Deputi Direktur Ekonomi dan Keuangan Syariah Anna Setyawati; dan para pembicara seperti National Chairman Indonesian Fashion Chamber Ali Charisma; President Indonesian Diaspora Business Council Fify Manan; Dubes LBBPRI RRT dan Mongolia H.E Djauhari Oratmangun, dan lainnya.

Untuk mendorong gerakan nasional bangga buatan Indonesia dan menggaungkan sustainable fashion melalui busana dengan wastra Nusantara, diselenggarakan pula Live Shopping bersama desainer Wignyo dengan wastra tenun serta Batik Chic dan TudyAdib dengan wastra batik.

Baca juga: Rangkaian ISEF 2021 catat transaksi senilai Rp25,8 triliun

Baca juga: Gelaran ISEF 2021 jadi momentum kebangkitan fesyen muslim saat pandemi

Baca juga: ISEF 2021 usung konsep fesyen berkelanjutan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021