Jakarta (ANTARA) - Hyundai dan Kia dikabarkan akan melakukan kerjasama dengan Factorial Energy untuk menguji teknologi baterai solid-state miliknya sehingga nantinya akan mendapatkan kapasitas baterai yang lebih tinggi, namun lebih ringan, ke dalam kendaraan Hyundai dan Kia.

"Kemitraan kami dengan Hyundai merupakan validasi lain dari teknologi baterai solid-state kami, dan kami berharap dapat menunjukkan kesiapan pasarnya di kendaraan Hyundai," kata CEO Factorial Energy, Siyu Huang, Ph.D yang dikutip dari CarsCoops, Sabtu.

Baca juga: Enam perusahaan tarik hampir 330.000 kendaraan usai suku cadang rusak

Dalam kerjasama ini, nantinya perusahaan-perusahaan itu akan melakukan pengujian terhadap teknologi solid-state Factorial di tingkat sel, modul, dan sistem untuk melihat apakah mereka dapat diintegrasikan dengan benar ke dalam kendaraan listrik.

Baterai solid-state sudah sejak lama dikabarkan memiliki kemampuan untuk menahan lebih banyak energi daripada baterai lithium-ion berarti mereka dapat memperluas jangkauan kendaraan sekaligus meringankannya, menciptakan siklus yang baik.

"Kami dapat membantu membuka adopsi massal kendaraan listrik – dan manfaat lingkungan yang dihasilkan – melalui baterai kami yang aman dan tahan lama," kata dia.

Kemajuan Factorial yang didasarkan pada "Teknologi Sistem Elektrolit Faktorial" miliknya sendiri, yang menggunakan bahan elektrolit padat eksklusif yang memungkinkan kinerja sel yang aman dan andal bahkan dengan elektroda bertegangan tinggi dan berkapasitas tinggi.

Baca juga: Hyundai ungkap sketsa SUV Creta buatan pabrik Indonesia

Dirinya juga mengklaim bahwa pada suhu tertentu sel-sel itu lebih aman dari pada sel-sel yang dimiliki oleh baterai lithium-ion yang sudah ada saat ini. Selain itu, sel-sel ini juga dapat menjangkau tambahan hingga 20 sampai dengan 50 persen.

Menurut perusahaan teknologi itu, baterai ini juga sudah kompatibel dengan infrastruktur manufaktur lithium-ion yang sudah ada, yang pasti akan menarik bagi Hyundai dan perusahaan saudaranya Kia.

"Tim Hyundai CRADLE terkesan dengan tim manajemen, teknologi, dan pendekatan manufaktur baru Factorial, yang dapat membuat transisi ke solid-state mulus dan hemat biaya," kata Henry Chung, SVP dan Kepala CRADLE Silicon Valley.

"Kami berharap dapat berkolaborasi dengan perusahaan portofolio baru kami untuk lebih memajukan teknologi mereka," tambah dia.

Tidak ada garis waktu spesifik yang diberikan untuk proyek tersebut, tetapi perusahaan Korea tersebut menyatakan bahwa mereka sedang mencari teknologi untuk generasi berikutnya dari kendaraan listriknya.


Baca juga: Pendapatan Hyundai - Kia turun imbas krisis chip

Baca juga: Hyundai-Kia AS catatkan kenaikan penjualan

Baca juga: Penjualan Hyundai dan Kia di AS turun 4,5 persen pada Agustus
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021