Tunggu saja hasilnya, yang jelas akan ada yang keluar dan masuk. Itu hak Presiden"
Surabaya (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyatakan perombakan kabinet (reshuffle) yang akan dilakukan Presiden adalah penataan ulang yang signifikan.

"Insya Allah, perombakan akan dilakukan dalam 1-2 hari atau 1-2 minggu ini dengan penataan ulang yang signifikan," katanya di sela-sela pembukaan Munas VII LDII di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, proses penataan itu sudah dimulai dengan pemanggilan parpol dan menteri yang terkena "reshuffke" melalui Sudi Silalahi (Mensesneg) dan Hatta Rajasa (Menko Perekonomian/PAN).

"Jadi, tunggu Presiden. Saya belum dapat menyebut nama dan parpol, tapi komunikasi dan pemanggilan sudah berproses. Tunggu 1-2 hari atau 1-2 minggu akan ada penataan yang signifikan itu," ujarnya.

Didesak tentang nasib PKS dan Golkar, ia menyatakan hal itu sangat ditentukan ada-tidaknya pemanggilan dan komunikasi dari Sudi Silalahi dan Hatta Rajasa.

"Tunggu saja hasilnya, yang jelas akan ada yang keluar dan masuk. Itu hak Presiden (hak prerogatif)," ucapnya.

Sebelumnya (2/3), anggota Fraksi PKS DPR RI Rohmani menegaskan partainya tidak mempersoalkan rencana evaluasi koalisi pemerintahan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kalau Pak SBY memberi evaluasi, bagi kami tidak menjadi masalah ada di luar atau di dalam, karena kami menyetujui hak angket itu justru untuk mengamankan agenda Pak SBY tentang good governance (tata kelola pemerintahan yang baik)," tuturnya.

Prinsip itu pula, katanya, yang mendorong PKS menyetujui hak angket, karena PKS menilai soal pajak adalah sangat serius dan itu bukan mengarah ke pemakzulan.

"Nggak ada kaitannya dengan pemakzulan, tapi kami menilai soal pajak itu sangat serius, karena itu kami mendukung hak angket agar pemasukan pajak bisa maksimal," katanya.(*)

E011/C004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011