Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan tambang asal Australia, Santos, mengumumkan akan mengerjakan perbaikan pada anjungan produksi dari daerah lapangan lepas pantai Maleo di Selat Madura, Jawa Timur, yang telah memproduksi gas untuk banyak industri.

Siaran pers Santos yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat malam menyebutkan, hasil inspeksi rutin pada anjungan Maleo yang disewa Santos menunjukkan perlunya dilakukan pengerjaan perbaikan pada fasilitas produksi bergerak ("mobile oil production unit"/MOPU).

Perbaikan tersebut rencananya akan dilaksanakan antara bulan April dan Juni 2011. Dalam tenggang waktu itu terdapat kemungkinan penghentian operasi sementara ("temporary shutdown") sekitar 15 hari untuk memartikan agar upaya perbaikan berjalan aman dan efisien.

Santos juga bekerja sama dengan BP Migas berupaya meminimalkan kemungkinan penghentian operasi dampak dari pengerjaan perbaikan tersebut.

Selain itu, pengerjaan perbaikan juga diharapkan tidak berdampak secara material pada produksi Santos pada tahun 2011.

General Manager Santos Indonesia, Marjolijn Wajong mengatakan, kontribusi Santos di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Timur, adalah sangat signifikan.

"Santos menyadari bahwa kebutuhan energi listrik dan gas untuk industri di wilayah Jawa Timur bersifat sangat strategis dalam menunjang kegiatan ekonomi baik provinsi maupun nasional," kata Marjolijn.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihak Santos juga mencoba sedapat mungkin agar tetap memenuhi kebutuhan energi.

Lapangan Maleo yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sumenep memproduksi gas rata-rata 120 juta kaki kubik per hari (mmcfd) yang diserap Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk dimanfaatkan berbagai industri di Jawa Timur. (M040/M040/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011