Kairo (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, berhasil mengevakuasi delapan warga negara Indonesia, terdiri atas tujuh wanita dan seorang pria, yang sempat terjebak di Libya yang sedang bergolak.

Delapan WNI itu sempat terjebak di Benghazi, salah satu kota di Libya, dan berhasil dievakuasi ke Mesir dari pintu perbatasan Libya dan Mesir, kata Kepala Fungsi Penerangan KBRI Kairo, Iwan Wijaya Mulyatno, kepada ANTARA di Kairo, Rabu malam.

Terjebaknya delapan WNI itu diketahui bermula dari telepon Ida Nurjanah pada Sabtu (28/2) akhir pekan lalu kepada Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo Muhammad Abdullah bahwa ia dan tujuh temannya merasa tercekam di Benghazi dan meminta bantuan KBRI Kairo menyelamatkan mereka.

Semua delapan WNI yang berstatus tenaga kerja Indonesia (TKI) itu tidak memiliki visa Mesir, bahkan dua orang diantaranya tidak memiliki paspor atau dokumen perjalanan lainnya.

Protkons Abdullah kemudian mengarahkan mereka agar segara menuju ke pintu perbatasan Shalom antara Libya dan Mesir, yang jaraknya sekitar enam jam perjalanan dengan kendaraan darat.

Disebutkan, Duta Besar RI untuk Mesir AM Fachir kemudian memerintahkan Sekretaris Satu KBRI, Thomas Ardian Siregar, menjemput mereka di pintu perbatasan Shalom.

Thomas segera melakukan pertemuan dengan petugas imigrasi Mesir dan secara persuasif menjelaskan situasi dan kondisi para TKI itu yang perlu diselamatkan dan meminta agar dapat masuk Mesir tanpa visa.

Pihak imigrasi Mesir kooperatif, bahkan dua TKI yang tidak memiliki paspor, oleh Thomas langsung dibuatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), dan mereka pun dipersilahkan masuk ke Mesir.

Para TKI tersebut adalah Ida Nurjanah asal Sukabumi, Jawa Barat, Warnadi Tasmudi dari Indramayu, Jawa Barat, Sarih Binti Warsidi asal Indramayu, Arsiti bt Misbah asal Cianjur, Jawa Barat, Rahimahwati binti Rahmansaleh asal Lampung, Ina Nilawati binti Burhanudin asal Sukabumi, Jawa Barat, Nani binti Natim asal Karawang, Jawa Barat dan Rohyati binti Tohir asal Brebes, Jawa Tengah.

"Alhamdulillah, kami berterima kasih kepada KBRI Kairo atas bantuannya untuk menyelamatkan kami," ujar Ida Nurjanah mewakli kawan-kawannya yang ditampung di KBRI Kairo sebelum dipulangkan ke Indonesia.

(M043/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011