Kehadiran SRG ini diharapkan mampu membantu para petani menjaga kestabilan harga produk pertanian
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengemukakan bahwa adanya sistem resi gudang (SRG) diharapkan bisa membantu petani menstabilkan harga berbagai komoditas pertanian yang dihasilkan di berbagai daerah saat panen raya tiba.

"Kehadiran SRG ini diharapkan mampu membantu para petani menjaga kestabilan harga produk pertanian," ujar Martin dalam rilis di Jakarta, Senin.

Ia mengimbau Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengajak pedagang pengepul atau yang lazim disebut tengkulak memanfaatkan SRG untuk membantu petani menstabilkan harga saat panen raya tiba.

Selain itu, Politisi Partai Nasdem ini menginginkan Bappebti terus berupaya meningkatkan peran perdagangan berjangka komoditas dalam meningkatkan perekonomian nasional melalui percepatan dalam implementasi pelaksanaan SRG.

SRG dinilai merupakan salah satu instrumen penting penggerak sistem perekonomian di wilayah perdesaan.

Sebelumnya, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mencatat aktivitas registrasi berbagai komoditas di resi gudang pada kuartal II 2021 meningkat 86 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Dari sisi jumlah resi gudang yang diregistrasi di kuartal II 2021 tercatat sebanyak 481 RG, jumlah ini meningkat 86 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 258 RG," kata Direktur Utama Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi melalui rilis.

BUMN yang berperan sebagai pusat registrasi resi gudang ini menyebutkan terjadinya peningkatan pemanfaatan resi gudang dengan angka pertumbuhan yang cukup tinggi, baik dari sisi jumlah resi gudang yang diregistrasi, jumlah komoditas, volume barang, nilai barang maupun nilai pembiayaan.

Komoditas yang paling banyak diregistrasikan pada kuartal II 2021 adalah ayam karkas beku dengan 118 RG, sedangkan periode yang sama 2020, komoditas yang paling banyak di registrasi adalah gabah dengan 160 RG.

Pertumbuhan juga terjadi di volume serta nilai barang dari sisi volume barang, pada 2021 sampai dengan kuartal III tercatat sebanyak 9,932 juta kilogram atau mengalami kenaikan 65 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yaitu sebesar 6,022 juta kilogram, sedangkan dari sisi nilai barang, pada 2021 sampai dengan kuartal III tercatat mencapai Rp375,4 miliar, naik 206 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp122,6 miliar.

Nilai pembiayaan resi gudang di kuartal Ill 2021 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dalam catatan Pusat Registrasi Resi Gudang, nilai pembiayaan RG tahun 2021 sampai dengan kuartal Ill mencapai Rp215,1 miliar, naik 203 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp70,9 miliar.

Baca juga: DPR: Bimbingan teknis pertanian dan perkebunan penting bagi petani
Baca juga: Anggota DPR dorong petani gunakan pupuk organik
Baca juga: Anggota DPR: Atasi kendala infrastruktur jaringan program Kartu Tani

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021