Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan, mereka menjalin silaturahmi ke sejumlah pondok pesantren sebagai upaya merajut hubungan persaudaraan untuk membangun semangat kebersamaan bagi perjuangan kebangsaan Indonesia ke depan.

"Sejak Kamis (21/10) kami keliling dari ponpes ke ponpes dan hari ini kami berkunjung ke Tebuireng bertemu Gus Kikin (Abdul Hakim Mahfudz) untuk silaturahmi. Kami sampaikan juga salam hormat kepada keluarga besar Tebuireng," kata Muzani, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat.

Partai politik yang dipimpin Prabowo Subianto ini belum menentukan nama calon presiden pada Pemilu 2024, yang juga akan diikuti para kawula muda dan pemilih awal. 

Muzani memperingati Hari Santri Nasional 2021 pada Jumat (22/10) dengan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang pimpinan KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).

Baca juga: Dasco: Pertemuan Jokowi-Prabowo hanya silaturahmi

Wakil ketua MPR itu mengatakan, jasa-jasa KH Hasyim Asyari begitu luar biasa, misalnya fatwa jihad yang dikeluarkan kemudian diikuti seluruh santri, kiai, hingga pejuang kemerdekaan lainnya untuk mempertahakan Indonesia.

"Peristiwa 10 November 1945 menjadi bukti nyata bahwa peran kiai dan peran santri adalah tonggak utama bagi penguat persatuan dan kesatuan di saat Indonesia baru saja merdeka," ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam pandangan ketua umum DPP Partai Gerindra, Peristiwa 10 November 1945 adalah peristiwa yang penting bagi masa depan bangsa.

Baca juga: Panglima TNI: Kiai berperan bantu pemerintah tanggulangi COVID-19

Menurut dia, peran santri dan kiai sangat berjasa ketika Belanda bersama Inggris berupaya untuk merebut kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamirkan.
"Tapi atas dasar semangat santri dan kiai mengikuti perintah fatwa jihad yang dikeluarkan oleh Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy'ari, akhirnya kemerdekaan Indonesia bisa kita pertahankan," ujarnya.

Ketua Fraksi Gerindra DPR itu mengatakan, yang ingin Partai Gerindra contoh dalam melakukan perjuangan politik karena ingin mengambil pelajaran penting dalam peristiwa sejarah tersebut.

Hal itu menurut dia karena dalam berpolitik dibutuhkan loyalitas, konsistensi, dan integritas untuk memperjuangkan apa yang menjadi keinginan rakyat.

Baca juga: Tebuireng Jombang: Kamus sejarah Indonesia tak layak jadi rujukan

"Resolusi jihad adalah cara untuk mencapai kemaslahatan bangsa. Perintah kiai adalah suatu hal yang pasti untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu yang ingin Partai Gerindra contoh dalam berjuang di jalur politik," katanya.

Ia mengatakan, masukan dan arahan dari kiai merupakan suatu hal penting bagi kami untuk kami perjuangankan di eksekutif maupun legislatif.

Pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng, Gus Kikin, menyampaikan terimakasih atas kunjungan keluarga besar Partai Gerindra di Hari Santri Nasional.

Baca juga: 100 hari wafatnya Gus Sholah diperingati daring Pesantren Tebuireng

Ia mengatakan, silaturahmi antara lembaga pendidikan Tebuireng dengan partai politik akan saling mengakrabkan sekaligus menguatkan dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

"Kunjungan ini akan saling mengakrabkan dan menguatkan tujuan kita untuk mencapai kemaslahatan rakyat. Ini hari pertama peringatan Hari Santri, diharapkan paling tidak melalui Hari Santri, kita bisa sampaikan kepada masyarakat bahwa kita ingin mengangkat peristiwa sejarah mengenai resolsui jihad," ujarnya.

Gus Kikin mengingatkan pesan KH Hasyim Asyari yang patut diketahui orang banyak yaitu Islam merupakan ajaran agama yang menghargai perbedaan.

Dalam kunjungan ini, Muzani didampingi anggota Fraksi Partai Gerindra DPR, di antaranya Sugiono, Prasetyo Hadi, Mochamad Hekal, Rahmat Muhajirin, Sumail Abdullah, Moreno Suprapto, Imron Amin, dan Mulan Jameela.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021