...tidak ada alasan untuk tidak berkoordinasi. Padahal masih banyak segmen yang belum digarap, ini malah pada berebutan konsumen, dan kebanyakan di sektor korporasi
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI Yan Herizal mengungkapkan kekecewaan terhadap kinerja Bank-Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih jauh di bawah kinerja bank swasta, khususnya dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat.

"Terlihat jelas bahwa bank swasta lebih gencar menyalurkan kredit ketimbang bank-bank BUMN. Ini seharusnya tidak boleh terjadi karena bank itu didirikan untuk kepentingan rakyat dengan menyalurkan kreditnya melampaui bank swasta apalagi bank asing," kata Yan di Gedung DPR Jakarta, Kamis.

Yan beralasan, bahwa total aset Bank BUMN jauh lebih besar dari bank swasta. Selain itu, bank-bank plat merah tersebut juga sering mendapatkan insentif dari pemerintah, yang seharusnya bisa memudahkan mereka dalam menyalurkan kreditnya.

Politisi PKS ini mengatakan bahwa koordinasi antar bank-bank milik negara itu harus lebih ditingkatkan, karena banyak ditemukan kekurang kompakan dalam operasi bisnisnya.

Hal itu terindikasi dari perebutan ceruk pasar yang sama dari beberapa bank BUMN, padahal market size masih sangat luas dan banyak yang belum digarap.

"Tidak masalah kalau saling berkompetisi, namun tidak ada alasan untuk tidak berkoordinasi. Padahal masih banyak segmen yang belum digarap, ini malah pada berebutan konsumen, dan kebanyakan di sektor korporasi," ujarnya.

Apalagi, ia menambahkan, dalam waktu dekat akan ada virtual holding bank BUMN sehingga seharusnya dari sekarang sudah mulai dilakukan sinergi dan sinkronisasi tersebut.

Sebelumnya dalam rapat dengar pendapat dengan DPR baru-baru ini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan laporan realisasi dari target penyaluran kredit bank-Bank BUMN.

Dalam kesempatan itu BI mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran kredit bank BUMN sepanjang 2010 tidak mencapai target yang dipasang dalam rencana bisnis bank. Bank-bank plat merah mengalami minus Rp13 triliun dari target rencana bisnis bank.
(D011/S019)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011