Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan pentingnya tes RT-PCR bagi pelaku perjalanan dari luar negeri untuk mengantisipasi kasus impor.

“Hal ini sangat penting untuk memastikan WNI dan WNA yang masuk ke Indonesia tidak berpotensi membawa kasus impor (imported cases) dan mencegah masuknya varian baru virus Covid 19," kata Novie Riyanto dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Novie menegaskan, bagi WNI dan WNA yang akan memasuki Indonesia wajib mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia termasuk melakukan tes PCR, telah divaksin dosis lengkap dan tentunya juga mentaati semua protokol kesehatan, termasuk dengan melakukan test PCR di bandara kedatangan dan menjalankan karantina selama 5x24 jam.

Kata dia, pelaksanaan NAAT/RT-PCR di Bandara Soekarno-Hatta dilakukan di aula kedatangan (arrival hall) Terminal 3.

Baca juga: AP II siapkan laboratorium tes PCR berstandar BSL 2 di Bandara Soetta

Sejumlah fasilitas dan ruang telah disediakan Bandara Soekarno-Hatta untuk mendukung stakeholder dan penumpang pesawat dalam menjalani RT-PCR.

Sementara itu,

*Jakarta* - Pandemi COVID-19 belum berakhir di mana saat ini juga diketahui adanya varian baru SARS-CoV-2 antara lain varian Mu dan Lambda yang sudah muncul di sejumlah negara.

Sebagai upaya pengendalian dan pencegahan adanya kasus impor COVID-19 termasuk varian baru tersebut, Indonesia saat ini memberlakukan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional.

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 85 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Internasional Dengan Transportasi Udara Pada Masa Pandemi COVID-19 yang berlaku 13 Oktober 2021, salah satu protokol kesehatan adalah penumpang pesawat dari luar negeri dengan tujuan Indonesia wajib sudah menjalani vaksinasi dosis lengkap.

Baca juga: Menhub minta fasilitas PCR di Bandara Soekarno Hatta ditambah

Di samping itu, penumpang pesawat tujuan Indonesia juga masih diwajibkan melakukan tes RT-PCR yang sampelnya diambil 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.

Kemudian, dalam rangka mengetahui status kesehatan pelaku perjalanan internasional pada saat keluar bandara, dilakukan tes molekuler isotermal (NAAT/jenis lainnya) yang hasilnya bisa diketahui 1 jam atau tes RT-PCR di bandara kedatangan di Indonesia.

Sejalan dengan hal ini maka Bandara Soekarno-Hatta yang ditetapkan sebagai salah satu titik masuk penerbangan internasional menyiapkan fasilitas tes NAAT/RT-PCR bagi penumpang pesawat dari luar negeri yang baru mendarat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta (KKP Kementerian Kesehatan) dr. Darmawali Handoko mengatakan tes Covid-19 yang dilakukan penumpang pesawat sebelum berangkat dan saat kedatangan di Indonesia dapat membantu penanganan COVID-19 di dalam negeri.

“Penumpang harus melakukan tes RT-PCR di negara keberangkatan, lalu tes ulang saat kedatangan di Indonesia, ini merupakan upaya agar kita dapat mengantisipasi, menghalau dan melakukan penanganan dengan tepat jika ada kasus impor Covid-19, sebagai upaya agar tidak ada lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, ”

Darmawali mengatakan, pada masa pandemi, perjalanan domestik dan internasional tidak bisa dilakukan seperti halnya pada kondisi normal.

Ada protokol kesehatan yang diberlakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Lebih lanjut, Ia mengatakan dengan menjalani protokol kesehatan ini penumpang pesawat telah turut berperan serta dalam upaya pengendalian Covid-19.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan penumpang pesawat rute internasional untuk menjalani protokol kesehatan ketika mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, termasuk melakukan tes Covid-19. Dengan menjalani protokol kesehatan, penumpang internasional turut berperan serta dalam upaya pengendalian Covid-19,” jelasnya.

Selanjutnya, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menuturkan dilakukan juga pengaturan operasional penerbangan agar tidak terjadi penumpukan penumpang di titik pelaksanaan tes.

“Pengaturan kedatangan penerbangan dan alur kedatangan penumpang internasional dilakukan dengan berkoordinasi bersama stakeholder terkait sehingga kami mengupayakan agar pelaksanaan tes Covid-19 di international arrival hall Terminal 3 dapat dijalankan dengan lancar dan penumpang tidak menunggu terlalu lama untuk melakukan tes dan mengetahui hasil tes,” kata Agus Haryadi.

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021