Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 18 kelompok musik akan menggelar pentas amal untuk menggalang bantuan bagi korban bencana erupsi Gunung Merapi di Altar Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta pada 14 Februari 2011.

"Selain kegiatan amal, acara itu juga bertujuan merangsang proses kreatif band-band atau kelompok musik potensial yang pernah muncul di lingkungan kampus `Ungu` atau Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)," kata penggagas pentas 18 kelompok musik, Wahono di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, ke-18 kelompok musik itu adalah Kinjing Ireng, Paman Girang, Add The Remove, Paper Clip, Ansamble Tiup, As Sarkem, Benketiban Sampur, Gamblank Musik Teater, Komunitas Sleng.

Selanjutnya, Kedung Dharma Romansa and The Gank. Afro Java, Stupa, Pak Keni and Friends, The Dolphin, Goparsinx, Aka Dedelduel, Cinta Nada Irama, dan Cecep Magenta.

"Pentas tersebut sekaligus didedikasikan kepada mereka yang pernah melakukan proses kreatif di bidang musik di FBS UNY," katanya.

Ia mengatakan banyak band atau kelompok musik dari mahasiswa FBS UNY khususnya, memiliki potensi. Namun, hal tersebut terhenti karena mereka telah lulus, dan tidak ada "greget" untuk melanjutkan proses kreatifnya.

"Selain itu, juga mengalami kendala masalah finansial. Kondisi tersebut menyebabkan mereka tidak dapat melanjutkan proses kreatif dalam bermusik," katanya.

Menurut dia, bentuk penggalangan bantuan bagi korban erupsi Merapi dan banjir lahar dingin itu tidak hanya berupa uang, tetapi juga buku cerita, majalah, dan mainan anak-anak.

"Buku cerita, majalah, dan mainan anak-anak akan di di distribusikan ke beberapa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) yang sampai saat ini masih terancam luapan lahar dingin, seperti di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah," katanya.(*)
(U.B015/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011