Jayapura (ANTARA) - Pelayar kawakan asal Bali I Gusti Made Oka Sulaksana kian di ambang medali emas layar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua nomor RSX 9.5 putra setelah menyapu bersih perlombaan hari ketiga di lepas Pantai Hamadi, Kota Jayapura, Selasa.

Pelayar berusia 50 tahun itu nyaris tanpa kendala dan selalu finis di urutan terdepan dalam tiga putaran balapan yang dilakukan pada hari ketiga, meskipun ia mengakui angin hari ini sedikit lebih lemah dibandingkan Senin (4/10) kemarin.

"Angin sebetulnya bagus, ya cuma hari ini agak kecil aja. Dua hari kemarin anginnya lebih kuat," kata Oka ditemui selepas perlombaan di tepi Pantai Hamadi.

"Race terakhir tadi ada anginnya, tapi masih di bawah kemarin. Secara keseluruhan masih oke lah," ujarnya menambahkan.

Pelayar Jawa Timur Susilo dua kali finis di urutan kedua dalam perlombaan hari ketiga, sedangkan atlet Papua Barat I Gede Subagiasa hanya sekali menempati urutan kedua yakni pada balapan kedua.

Sementara itu, pelayar Jawa Barat Wirna Fatwa mampu memperbaiki penampilannya hari ini dengan tiga kali beruntun melewati garis finis di urutan ketiga dalam tiga kali balapan.

Secara keseluruhan klasemen, Oka memimpin dengan total angka 7.0 poin atau unggul jauh dari Susilo (15.0) di posisi kedua dan Gede Subagiasa (17.0) di urutan ketiga.

Dengan demikian dalam perlombaan hari terakhir, Rabu (6/10) besok, Oka praktis tidak dibebani hasil harus finis di urutan terdepan, hanya butuh menempati posisi kedua atau ketiga untuk mengunci medali emas.

"Ya memang poinnya sudah agak aman, asalkan tetap mengikuti balapan besok dan jaga-jaga jangan sampai buat kesalahan ataupun menabrak lawan hingga didiskualifikasi," kata Oka.

Oka tidak pernah absen membawa pulang medali emas PON dalam keikutsertaannya di tujuh edisi terakhir, sejak Jakarta 1993.

Baca juga: Pelayar gaek Oka Sulaksana masih pimpin hari kedua RSX putra
Baca juga: Ketua Umum PB Porlasi buka lomba layar PON Papua
Baca juga: Tim Layar Bali targetkan tiga medali emas PON Papua

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021