Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Group (Grup) menantang startup di seluruh dunia untuk mengikuti kompetisi inovasi melalui the 2021 EV Open Innovation Challenge, setelah pada 2020 sukses menggelar the EV and Battery Challenge.

2021 EV Open Innovation Challenge merupakan program untuk memfasilitasi kolaborasi dengan startup di berbagai proyek terkait infrastruktur pengisian daya dan solusi layanan untuk kendaraan listrik (EV).

New Energy Nexus, organisasi pendukung startup internasional yang mengelola program 2020, juga memfasilitasi program tahun ini. Hyundai ini bertujuan untuk menemukan perusahaan rintisan yang menjanjikan, mengeksplorasi peluang komersial, dan mendorong penerapan program percontohan di Amerika Utara.

Baca juga: Pendapatan Hyundai - Kia turun imbas krisis chip

Baca juga: Bahlil sebut China juga akan "groundbreaking" pabrik baterai listrik


Startup dapat mengajukan satu proyek hanya di bawah satu dari sembilan kategori: pengisian dua arah, pengisian cerdas, robotika, infrastruktur, pembayaran dalam mobil, layanan saat terpasang, sistem manajemen baterai (BMS), ekonomi pertunjukan, dan teknologi baru.

Hanya perusahaan terdaftar yang memenuhi syarat untuk dipertimbangkan dan harus mendaftar di situs web aplikasi resmi, dari 27 September hingga 8 November. Seleksi akan diumumkan pada Desember 2021, kata Hyundai dalam pernyataan resmi dikutip Selasa.

EV Open Innovation Challenge merekrut perusahaan rintisan dan wirausahawan dengan produk dan layanan pengisian EV inovatif yang siap berkembang di Amerika Utara. Organisasi Grup yang mensponsori program ini termasuk Hyundai Motor Company, Kia Corporation, Hyundai Glovis US, dan Hyundai CRADLE Silicon Valley serta New Energy Nexus. “Kami sangat antusias untuk meluncurkan panggilan terbuka ini untuk menemukan startup dengan infrastruktur EV potensial dan solusi layanan,” kata Dr. Youngcho Chi, Presiden dan Chief Innovation Officer di Hyundai Motor Group.

“Kami berharap program ini menjadi landasan peluncuran untuk penskalaan cepat penawaran produk di jaringan pengisian daya AS.”

Danny Kennedy, Chief Energy Officer di New Energy Nexus, mengatakan, “Grup ini akan membuka jalan bagi perusahaan rintisan di bidang pengisian daya EV untuk meluncurkan dan meningkatkan teknologi masa depan mereka di Amerika Utara.”

Baca juga: Hyundai Glovis akan perluas jaringan bisnis ramah lingkungan

Baca juga: Genesis GV60 bakal dilengkapi pengenalan wajah untuk buka tutup pintu

Baca juga: Hyundai tarik 95.000 Sonata dan Tucson gara-gara mesin bisa terbakar
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021